Gempar, Warga Simo Temukan Mayat Sudah Mengering

Petugas inafis Polres Boyolali melakukan olah TKP dilokasi korban ditemukan (doc.polres/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Seorang kakek di Boyolali ditemukan sudah jadi mayat yang mengering, 3 pekan setelah dia pamit pada keluarganya untuk berjualan sapu.
“Kakek tersebut bernama Wartono, warga Dusun Gejugan, RT 10, RW 02, Desa Ngaglik, Sambi,” kata Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi, pada Sabtu 17 September 2022.
Jenazah kekek 82 tahun itu ditemukan di lahan kosong dalam kondisi mengenaskan karena mayatnya mulai mengering dan jadi tulang belulang. Jasad korban ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar di lahan kosong Dusun Nayan, RT 25 RW 07, Desa Pelem, Simo pada Jumat 16 September petang kemarin.
Kondisi jasad korban saat ditemukan suah mengering dan berawarna coklat di bawah pohon yang tertutup rumput. Saat dievakuasi, keluarga korban awalnya tak mengenali jenazah tersebut.
Dalmadi menuturkan, kejadian bermula saat Sumiyati pergi ke kebun sekitar pukul 15.10. Dia ingin mencari kayu bakar. Lalu sekitar pukul 16.00 dia menemukan baju batik dan celana pendek warna biru. Tak jauh dari lokasi juga tercium bau bangkai. Karena penasaran, dia lantas mencari sumber bau tersebut. Dia berdiri di atas gumuk kecil. Sumiyati spontan menengok ke sebelah timur. Dia melihat ada kepala manusia.
Karena sendiri, dia yang panik lantas berlari pulang dan mengabari warga desa. Salah satu warga, Supardi datang mengecek ke lokasi. Ternyata benar, ditemukan mayat berjenis kelamin laki-laki. Dan langsung dilaporkan ke Polsek Simo dan Babinsa Desa Pelem. Sebelumnya, saksi sudah kurang lebih lima hari mencium bau busuk saat mencari rumput. Tetapi tidak dihiraukan karena mengira bau tersebut bau hewan yang mati.
“Evakuasi dilakukan sekitar pukul 17.45. Lalu kemarin, jenazah korban langsung dibawa ke RSPA. Keluarganya juga sudah dikabari. Untuk jenis kelaminnya laki-laki. Identitas koban, Wartono,82, warga Dusun Gejugan, RT 10, RW 02, Desa Ngaglik, Sambi,” kata Dalmadi.
Dari hasil penyelidikan, korban telah meninggalkan rumah sejak 17 Agustus lalu. Korban pamit berjualan sapu. Namun, tidak kunjung pulang. Sedangkan pihak Polsek Sambi juga tidak menerima laporan orang hilang. Sedangkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan luka pada tubuh korban.
“Pihak keluarga juga langsung menyusul ke RSPA pada Jumat malam, dan menerima dan mengikhlaskan. Serta tidak meminta untuk dilakukan otopsi, karena memang korban ini sudah tua dan pikun,” pungkasnya. (*)