FOKUS JATENG-SALATIGA- Dalam 2 tahun terakhir, Biro Bebras Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga bersama dengan biro-biro Bebras Perguruan Tinggi se Jawa Tengah melakukan beberapa terobosan pendidikan dengan melaksanakan pelatihan Computational Thinking (CT) ke sekolah dan madrasah se Jawa Tengah.
“Lebih dari 5 ribu guru se Jateng telah mengikuti pelatihan secara luring, dan puluhan ribu lainnya secara daring,” kata perwakilan Tim juri, Munajat, PhD yang juga ketua Bebras UIN Salatiga, pada Senin 19 September 2022, di Salatiga.
Dikemukakan, Computational Thinking (CT) ini dikenalkan bukan hanya sekedar untuk menyambut hadirnya kebijakan Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka, namun sudah menjadi keharusan untuk menghadapi tantangan bangsa di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Esensi CT yang melatih berfikir solutif, cepet, efektif, efisien, dan optimal.
“Jika tidak ditanamkan dan diajarkan kepada peserta didik sedini mungkin, bangsa kita akan menjadi sulit untuk berkompetisi dengan negara lain,” papar anggota National Board Bebras Indonesia ini.
Sebagai puncak dari gerakan CT Google.Pandai di Jawa Tengah sejak 2020-2022, Biro Bebras UIN Salatiga mengadakan lomba pembuatan naskah Soal CT yang diikuti oleh para guru sekolah, madrasah, dan pesantren. Lomba tersebut memperebutkan hadian utama sebuah sepeda motor dan uang pembinaan senilai puluhan juta rupiah.
Setelah melakukan penilaian sebanyak 4 tahapan penilaian, akhirnya didapatkan 6 pemenang, juara 1 sampai dengan juara harapan 3. Adapun pemenenangnya adalah:
Sari Rachmawati, S.Pd.I (MTs Negeri Salatiga) sebagai Juara 1.
Sulistyorini, S.T., S.Pd.I (MIN 1 Kendal) sebagai Juara 2. Muhammad Nur Fariza (SMA IT Ihsanul Fikri Magelang) sebagai Juara 3.
Choirunisa Ayu Setyo Rini, S.Pd (MTs Al-Uswah Bergas) sebagai Juara Harapan 1.
Fauziyah Suci Nurani, S.Pd (MTs Negeri Salatiga) sebagai Juara Harapan 2.
Fujriyah Mareta Nur, S.Pd (MIN 7 Sragen) sebagai Juara Harapan 3.
Terkait lomba pembuatan naskah Soal CT tersebut, ketua Bebras UIN Salatiga ini menyatakan cukup senang, mengingat para guru sekolah dan madrasah sangat antusias dalam mengikuti lomba ini. kendati demikian Munajat mengaku belum merasa puas dengan hasil yang ada saat ini.
“Karena target Kami ke depan adalah mengikutkan guru-guru dalam kompetisi internasional pembuatan naskah soal CT,” ujarnya.
Kedepan, lanjut Minajat, pihaknya akan terus lebih menggencarkan kampanye cara berfiikir CT ini, sekaligus memperkuat para guru dalam mengimplementasikan kebijakan Kurikulum Merdeka. “Guru-guru dan madrasah atau sekolah yang semangat akan terus Kami dampingi semaksimal mungkin,” pungkasnya. (**)