FOKUS JATENG-BOYOLALI-Harga Beras di tingkat penggilingan mulai naik hingga eceran. Kenaikan harga beras ini dikabarkan sudah berlangsung sejak satu pekan terakhir. Berkisar Rp2.000 – Rp4.000 per lima kilogram beras.
Kabid Ketersediaan Distribusi Dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Dhian Mujiwati, mengatakan, ada belasan tempat penggilingan padi yang menjadi binaan dinas. Hasil survey imbas kenaikan BBM, disebutkan ada belasan yang belum menaikan harga. Dan tiga tempat penggilingan yang telah menaikan harga.
“Ada tiga lokasi yang menaikan sekitar Rp500 per kilogram. Itu juga karena produksinya dengan BBM naik,” katanya, Senin 19 September 2022.
Ketiga lokasi penggilingan padi tersebut tersebar di Boyolali Kota, Andong dan Klego. Selanjutnya, akan dilakukan survei merata ditiap kecamatan. Mengingat hal tersebut belum bisa dijadikan acuan. Pihaknya menduga, biaya produksi penggilingan padi masih bisa terkaver. Apalagi dalam persediaan beras di Boyolali masih surplus.
“Estimasinya kita hitung masih baik. Setiap hari surplus untuk beras. Karena kami hitung dari data luasan lahan sawah yang dikirim oleh Dinas Pertanian (Dispertan). Lalu kami hitung estimasi ketersediaan berdasarkan hasil panen. Boyolali masih surplus hingga tahun depan,” katanya.
Persediaan beras surplus 71.751 ton. Sedangkan kebutuhan sekitar 1.000.000 penduduk Boyolali. Hanya 8.000 ton per bulan. Sehingga stok beras masih aman untuk 8-9 bulan ke depan. Boyolali juga mengalami suplus jagung sebesar 107.282 ton. Surplus bawang merah sebanyak 7.596 ton, cabai rawit 7.539 ton, telur ayam 11.737 ton dan lainnya. Sebab Boyolali juga menjadi sentra peternakan ayam layer dan pertanian sayur mayur.
Sementara itu, pemilik toko kelontong di Cepogo, Puri Nurul Utami mengatakan kenaikan harga beras mulai terlihat. Pasca kenaikan BBM sudah dua kali kenaikan harga. Harga naik sudah berlangsung sejak semingguan terakhir. Berkisar Rp2.000 – Rp4.000 per lima kilogram beras. Seperti beras jenis C4 Raja, Delanggu Jaiz, dan C4 Delanggu.
“Kalau naik sudah dua kali. Naiknya bertahap Rp1.000 per lima kilogram. Jadi naiknya sudah Rp2.000. Untuk kemasan lima kilogram, beras C4 Raja seharga Rp62.000 dari sebelumnya Rp60.000. Lalu Delanggu Jaiz Rp70.000 dari Rp68.000. C4 Delanggu Rp55.000 dari Rp53.000. Kalau eceran juga naik. Satu kilogram saya jual naik Rp1.000. Dari harga Rp12.000 jadi Rp13.000,” pungkasnya. (*)
Harga Beras Mulai Naik di Tingkat Penggilingan Hingga Eceran

Berdasarkan hasil panen. Boyolali masih surplus hingga tahun depan (yull/Fokusjateng.com)