FOKUS JATENG-BOYOLALI-Rehabilitasi sekolah terus berlanjut. Tahun ini, ada 28 SMP negeri dan swasta yang tersebar di seluruh kecamatan bakal mendapatkan bantuan rehabilitasi. Anggaran rehabilitasi diambilkan dari dana alokasi khusus (DAK). Total anggaran mencapai sekitar Rp 21 miliar.
Sementara, kerusakan yang dialami tiap sekolah berbeda-beda. Sehingga, bantuan rehabilitasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Ada yang mendapatkan rehabilitasi ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, toilet dan lainnya. Kerusakan yang dialami sekolah sudah terdata di data pokok pendidikan (Dapodik).
“Jadi rehabilitasi itu pada yang terdapat di dapodik. Jadi jauh hari sejak 2021 kita sudah diskusi panjang dengan Kemendikbud, akhirnya diputuskan. Oh, di SMPN 1 Teras itu yang direhab ruang guru. Kita tidak bisa mengalihkan,” kata Kabid SMP Diadikbud Boyolali, Lasno. Kamis 22 September 2022.
Saat ini, pihaknya juga tengah mendiskusikan untuk sasaran rehabilitasi SMP tahun 2023. Pihaknya telah mengirimkan data kondisi sekolah ke Kemendikbud. Baru setelahnya, Kemendikbud akan meminta dinas untuk melakukan verifikasi kerusakan yang akan direhab. Pihaknya bisa memvalidasi data maupun menolak jika kerusakan sekolah belum urgent. Namun, Kemendikbud yang menentukan sekolah mana yang akan direhabilitasi.
“Sekolah selalu melaporkan data di sekolah melalui dapodik. Data siswa, data guru, data sarana prasarana. Jadi, setiap awal tahun anggaran, mungkin di bulan April – Mei, kita sudah bimbing sekolah melalui sistem yang dibuat oleh kementerian. Menghitung kerusakan kontruksi yang ada di sekolah. Oh, sekolah panjangnya sekian, pondasinya begini, begini. Oh nanti kerusakannya sekian persen sudah muncul. Itu yang kita kirim ke Kementerian,” paparnya.
Disebutkan untuk rehabilitasi di Boyolali Kota menyasar dua titik. Yakni di SMPN 2 Boyolali dan SMPN 4 Boyolali. Kemudian menyusul SMPN 1 Cepogo, SMPN 2 Musuk, SMPN 1 dan 2 Ampel, SMPN 1 Teras, SMPN 1 Banyudono, SMPN 2 Ngemplak, SMPN 1 Simo, SMPN 1 Sambi. Kemudian wilayah utara. Seperti SMPN 2 Kemusu, SMPN 2 Kemusu, SMPN 2 Juwangi, SMPN 1 Wonosegoro, SMPN 2 Andong, SMP Muhammadiyah 10, SMP Bineka Karya (BK) Boyolali Kota dan Klego serta SMP Muhammadiyah 2 Simo.
“Tahun ini, kerusakannya relatif. Seperti SMPN 2 Boyolali, ini malah kemarin atapnya sudah kami turunkan. Karena sangat parah. Dah tidak layak untuk ditempati. Karena berbahaya, maka dibongkar, diturunkan. Dan itu mungkin sudah hampir 2-3 tahun tidak tersentuh. Baru tahun ini bisa dialokasikan untuk rehabilitasi,” pungkasnya. (*)