Lagi, Satu Rumah di Gowokajen, Kecamatan Sawit belum Peroleh UGR Proyek Tol Solo- Yogya

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Satu rumah lagi di Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit saja yang belum mendapatkan uang ganti rugi (UGR) proyek tol Solo- Yogya. Jumat 22 September 2022.
Rumah tersebut juga dalam kondisi terkepung proyek tol. Di depan rumah sudah dibangun pondasi sehingga untuk keluar masuk rumah terpaksa dari arah belakang.
Sebelumnya, rumah milik Gunawan dan Sri Surantini yang belum mendapatkan UGR, kini satu lagi, rumah tersebut atas nama Suwati yang sudah meninggal. Rumah itu saat ini ditempati keponakannya, Fitri dan keluarganya. Hanya saja, selain keluarganya, Fitri juga merawat Sri Dalminah yang hidup sebatang kara. Dikarenakan, suami dan anak satu- satunya sudah meninggal.
Sri Dalminah kini dalam kondisi buta dan depresi. Beruntung ada Fitri yang merawatnya. Bahkan, Fitri rela keluar dari pekerjaannya sebagai buruh pabrik agar bisa merawat Sri Dalminah.
“Ini saya lakukan sebagai balas jasa karena beliau ini dulu merawat saya saat kecil,” ujar Fitri.
Dia mengaku rumah yang ditempati tersebut belum mendapatkan ganti rugi. Hal itu terkendala karena masih ada dua anak almarhumah Suwati yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Dijelaskan, almarhumah Suwati memiliki 4 anak. Yaitu, Arif Sarjuno yang tinggal di Lampung, lalu Sri Dalminah yang kena depresi. Dua lagi yaitu, Saryoto dan Sugeng pergi meninggalkan rumah bertahun- tahun lalu.
“Dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya. Ini yang mengakibatkan UGR sebesar Rp480.000.000 belum bisa dibayarkan,” ujarnya.
Fitri mengaku beberapa kali diminta datang ke Balai Desa Guwokajen untuk membicarakan masalah tersebut. Keluarganya akan direlokasi ke tempat lain agar proyek tol bisa berjalan lancar. Namun, dia mempertanyakan status rumah baru itu nantinya. Dirinya tak mampu jika harus mencicil harga rumah.
“Jelas saya tidak mampu. Saya tak kerja, suami hanya buruh serabutan. Kalau boleh usul, mbok ya UGR dibagi empat untuk keempat anak almarhumah Ibu Suwati.”
Gunawan, tetangga yang juga tokoh masyarakat setempat turut prihatin dengan kondisi Fitri saat ini. “Ya, meskipun saya sendiri juga belum mendapat ganti rugi. Tapi kan masalahnya beda, kalau saya karena ada gugatan dari saudara,”katanya.
Dia berharap ada solusi terbaik bagi Fitri dan keluarganya. (**)