FOKUS JATENG-BOYOLALI-Ratusan benda-benda cagar budaya berserakan, terkesan terbengkalai. Bahkan, ada yang berada di lingkungan rumah warga. Padahal dari benda-benda cagar budaya itu jejak sejarah bakal terungkap. Di wilayah Kabupaten Boyolali hingga saat ini dikabarkan belum pernah dijumpai bangunan candi utuh. Tapi di sejumlah tempat telah ditemukan sejumlah batuan yang diduga kuat sebagai bagian dari situs di masa lalu. Namun demikian, membutuhkan kajian yang mendalam untuk memindahkan benda-benda cagar budaya tersebut.
Ketua Boyolali Heritage Society (BHS) Kusworo Rahardian mengemukakan pemindahan benda cagar budaya tidak bisa dilakukan sembarangan. Perlu adanya kajian awal mengapa benda-benda cagar budaya perlu dipindahkan. Pertama perlu dilihat tingkat ancaman. Jika tingkat ancamannya tinggi dan situs tersebut dianggap penting. Maka layak dilakukan evakuasi. Namun, jika dilakukan penyelamatan. Data artefak tersebut harus jelas.
“Tapi kalau tingkat ancamannya belum tahu, kemudian dipindahkan dari lokasinya. Pemindahannya harus jelas. Tempatnya, lokasinya, posisinya, koordinatnya (Titik awal,red). Karena kalau nanti di situ di belakangnya ditemukan sesuatu dan diadakan kajian. Dan data pengambilan dan penyelamatannya tidak jelas kan, malah justru nanti mengaburkan, jadi barang tidak jelas di lokasi penyimpanannya,” tegasnya.
Upaya penyelamatan situs dengan pemindahan pernah dilakukan BHS dengan Disdikbud Boyolali. Seperti pemindahan artefak yang terkena proyek kandang ayam. Lalu ada juga yang terkena rehabilitasi masjid. Temuan tersebut dilakukan berdasarkan kajian. Dan artefak tersebut termasuk benda lepas yang tidak terkait dengan situs manapun.
“ Selain terbukti berdiri sendiri artinya tidak terkait dengan situs lain di lokasi terdekat. Benda cagar budaya itu sudah didata dan masuk kategori perlu di bawa ke museum melalui pendataan sebelumnya,” kata Kusworo.
Sebelumya, Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Boyolali telah melakukan evakuasi penyelamatan enam benda cagar budaya di Kecamatan Teras. Benda- benda cagar budaya itu, kini berada di Museum R Hamong Wardoyo, Mojosongo. Enam benda cagar budaya lepas tersebut dinilai layak diselamatkan, mengingat rawan pencurian dan pengerusakan. (*)
Tak Gampang Memindahkan Benda-Benda Cagar Budaya

Ketua Boyolali Heritage Society (BHS) Kusworo Rahardian (yull/Fokusjateng.com)