FOKUS JATENG-BOYOLALI-Saat bepergian ke sejumlah tempat, sering kali kita bersua dengan onde-onde. Kudapan ini banyak dijajakan, mulai dari gerobak kaki lima hingga gerai waralaba di mal. Bisa dikatakan, jajanan disukai hampir semua kalangan. Selera pun bersatu dalam sebuah onde-onde yang menggoda.
Sulit rasanya menolak suguhan onde-onde di depan mata. Biasanya kudapan ini berisi kacang hijau atau sesuatu yang manis, namun di Boyolali ada onde-onde dengan isian daging ayam pedas. Dalam sehari ratusan butir onde-onde laris diburu pembeli.
Sebuah kedai di Jalan Merapi Kelurahan Pulisen Boyolali Jawa Tengah ini menjual onde-onde berbagai varian rasa, namun yang berbeda disini ada onde-onde dengan isian daging ayam pedas.
memang sedikit aneh, namun kue onde-onde Bu is ini sukses memikat hati para pecinta kuliner pedas. Untuk membuat onde-onde ayam pedas caranya siapkan bahan seperti ayam yang sudah dimasak kemudian di cincang, bawang bombai, serta bumbu berupa bawang putih, laos , daun salam dan tak lupa cabai rawit yang sudah dihaluskan. Tumis bumbu hingga harum kemudian masukkan ayam dan bawang bombai kemudian diaduk, terakhir masukkan cabai.
Isian yang sudah dibentuk bulat kemudian dimasukkan ke dalam kulit onde-onde dan kemudian beri biji wijen dan tinggal digoreng. Selain isian ayam pedas, onde-onde disini juga ada varian original yang berisi kacang hijau serta onde-onde coklat, keju dan buah nangka. Para pembeli awalnya tidak mengira, biasanya onde-onde miliki rasa yang manis dan gurih, namun dengan varian pedas membuat mereka ketagihan. Onde-onde ini juga memiliki ukuran yang lebih besar dari onde-onde yang biasa dijumpai di pasaran.
“Jadi perpaduan kulitnya yang lembut ya, biasanya manis ya, di mix sama isian ayam yang gurih pedas, tapi kita mikirnya nanti zonk , tapi enggak ini nagih banget , jadi legit ada gurihnya ada pedesnya ada manisnya dan itu rasanya nagih banget. bentuknya lebih besar tapi tidak bikin eneg jadi tetap enak saja gitu,” ujar Dina salah satu pembeli
Pembeli dari luar Boyolali, Sri Hartini, mengaku rela datang dari Klaten untuk mencicipi onde-onde buatan Bu Is, ia kepincut dari media sosial, dan setelah mencoba ternyata onde-onde ini miliki cita rasa tersendiri dibandingkan onde-onde biasa.
“Rasanya beda, manis, gurih ada pedes pedesnya, jadi bikin ketagihan,” katanya.
Menurut Lusia Iis Dewi pemilik kedai onde-onde Bu is ini ide membuat onde-onde dengan isian daging ayam pedas, ini muncul dari coba-coba. Sebelumnya Lusia sudah membuat onde-onde dengan berbagai varian rasa. Namun onde-onde dengan isian daging ayam pedas inilah yang paling diminati pembeli, bahkan tak jarang datang dari luar Boyolali.
“Awalnya kan kita sudah banyak varian onde-onde ya yang rasa manis, kemudian akhirnya kepikiran membuat onde-onde yang gurih khususnya kami buat untuk pecinta pedas, jadi menambah rasa saja selain yang manis kita ada yang gurih. responnya awalnya mereka masih yang menebak nebak ya rasanya seperti apa? enak apa enggak? belum bisa membayangkan , tapi setelah mencicipi yang ayam pedas ini mereka ketagihan untuk membeli lagi,” ujar Lusia.
Setiap harinya kedai ini selalu ramai dikunjungi pembeli yang penasaran dengan rasa gurih dan pedasnya onde-onde bu is. Dari jualan onde-onde ini omset yang diperoleh dalam satu bulan bisa mencapai jutaan rupiah. Dalam satu bulan onde-onde bu is mampu menjual hingga 800 pack lebih. Dalam satu pack berisi 8 butir onde-onde yang dijual mulai dari Rp20.000.
“Onde-ondenya dalam sebulan ya antara 800 sampai 1000 pack,” katanya. (*)
Jangan Lupa Ada Onde-Onde Dengan Isian Daging Ayam Pedas di Boyolali

Sulit rasanya menolak suguhan onde-onde dengan isian daging ayam pedasnya bu is (yull/Fokusjateng.com)