Desa Banyuanyar Boyolali Kembangkan Jip Village Tour

Jalur wisata yang dipilih dalam Jip Village Tour ini memiliki durasi selama 2 jam ini memilih rute keliling desa dengan berbagai kondisi trek, mulai jalan aspal, tanah, dan kali namun tetap aman untuk wisatawan (doc.chris/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG- BOYOLALI-Desa Wisata Rintisan, Desa Banyuanyar kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali semakin mantap mengembangkan potensi desa berbasis alam. Banyuanyar yang berada di lereng Gunung Merbabu ini juga memiliki Branding Kampus Kopi atau Kampung Susu dan Kopi, bahkan sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas dengan perkembangan pengelolaan, pengolahan, dan pemasaran Susu dan Kopi skala lokal, nasional hingga internasional, sehingga sebagai upaya Pemerintah Desa Banyuanyar meningkatkan aspek atraksi desa wisata dengan optimalisasi komoditi, kondisi geografis desa, maka bertepatan pada hari kopi Internasional melakukan survey perdana rute jalur wisata Jip Tour yang dilaksanakan antara Bumdesa Kampus Kopi, Pemerintah Desa Banyuanyar, Wisatawan dan didukung oleh komunitas Boyolali Jip Adventure (BJA).
Kegiatan ini, menjadi momentum yang sangat tepat karena pada hari Kopi Internasional, Dewi Kampus Kopi mengenalkan potensi desa yang terdiri dari 9 pedukuhan menggunakan moda transportasi yang unik yaitu Jip, agar wisatawan memiliki sensasi, pengalaman dan cerita yang berkesan. Gedung IKM yang berfungsi sebagai Hub Wisata Desa sekaligus terminal wisata menjadi lokasi awal pemberangkatan rombongan jip sebanyak 4 unit pada pukul 15.00 WIB.
Jalur wisata yang dipilih dalam Jip Village Tour ini memiliki durasi selama 2 jam ini memilih rute keliling desa dengan berbagai kondisi trek, mulai jalan aspal, tanah, dan kali namun tetap aman untuk wisatawan. Sebanyak 5 titik pemberhentian di sektor UMKM menjadi daya jual paket wisata ini karena memiliki nilai edukasi bagi wisatawan tentang komoditi desa, seperti proses pengolahan susu sapi, madu, dan tempe gembus, serta yang sangat menarik adalah pemberhentian pada perkebunan kopi di Dukuh Jumbleng yang dikelola oleh kelompok Berkah Kopi dukuh Dukuh.
Emma wisatawan asal Solo menyampaikan, ” Saya baru pertama kali berwisata di perkebunan kopi yang luas dan berada sangat dekat dengan kota Solo dan saya sangat beruntung saat ini pohon kopi robusta jawa sedang berbunga yang membuat perkebunan kopi memiliki aroma sangat harum dan estetis ketika kita saksikan dari menara kopi milik kelompok tani Berkah Kopi”.
Terminal Degan, yang berada pada dukuh Geneng menjadi titik rest area untuk sejenak beristirahat sambil minum air kelapa muda sekaligus menyaksikan proses pembuatan Tempe Gembus dan Tenun Kartu oleh kelompok dukuh Geneng.
Seluruh rangkaian Banyuanyar Village Jip Tour selesai pada pukul 17.00 dan kembali di gedung IKM, wisatawan sangat berkesan dengan keseruannya ” Rute, jalur, mobil, UMKM dan masyarakat Dewi Banyuanyar sangat luar biasa! baru saat ini saya berwisata desa sangat lengkap dan mendapatkan nilai edukasi yang lengkap, desa ini sangat saya rekomendasikan menjadi destinasi wisata desa pilihan yang tidak biasa” ujar Wenis wisatawan asal Salatiga.
Kepala Desa Banyuanyar Komarudin menyampaikan bahwa menuju desa wisata berkembang, masih perlu penguatan pada sisi Atraksi, Amenitas dan Aksesbilitas menuju desa wisata berkembang oleh karena itu inovasi wisata desa sangat diperlukan paket wisata untuk mendongkrak tingkat kunjungan.
“Village Jip Tour ini, akan menjadi salah satu ikonik Dewi Banyuanyar, karena kelebihan kondisi geografi, topografi dan keunikan desa dapat menjadi sajian yang unik dan memiliki daya tarik bagi wisatawan”, pungkas Komarudin. (**)