Musim Pancaroba, Polisi Petakan Jalur Rawan Bencana di Boyolali

Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Polisi di Boyolali mempersiapkan diri untuk bertugas di musim pancaroba ini, mereka juga mulai melakukan deteksi awal dan memetakan beberapa titik jalur rawan bencana .
Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin mengatakan upaya persiapan tanggap bencana ini merupakan komitmen kepolisian untuk menyiapkan personel dalam membantu dan melayani masyarakat. Untuk itu, selain menyiagaan anggota, pihaknya juga mendorong untuk dilakukan antisipasi. Dia memerintahkan tiap polsek melakukan koordinasi dengan forkompincam setempat. Untuk menentukan titik-titik rawan bencana.
“Daerah rawan bencana, kita perintahkan kapolsek lakukan deteksi dini. Dicek lagi daerah rawan bencana di daerahnya. Lalu bersama forkompincam untuk asesmen titik-titik rawan mana saja,” katanya pada Rabu 12 Oktober 2022.
Beberapa titik yang dianggap rawan. Diantaranya, jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) di wilayah Cepogo. Terdapat tanah longsor yang menggerus badan jalan di Desa Genting, Cepogo. Kemudian dilakukan penanganan optimal. Hasil asesmen dilaporkan secara berjenjang untuk penanganan dan dilaporkan ke Pemkab Boyolali.
Pihaknya melalui bagian operasional juga diminta berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Selanjutnya bersama instansi telait akan berusaha mendeteksi dini soal bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah Boyolali. Dengan demikian, nantinya bisa dilakukan kegiatan preentif berupa sosialisasi maupun antisipasi bencana alam. Serta upaya preventif dengan mitigasi bencana alam. Agar bisa dilakukan upaya tanggap darurat ketika bencana terjadi.
“Alhamdulillah sampai saat ini wilayah Boyolali masih aman. Hanya kemarin ada kejadian banjir di Kemusu,” katanya.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBd Boyolali Widodo Munir mengatakan cuaca ekstrim diprediksi masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta waspada pada potensi hujan lebat disertai angin ribut. Pihaknya juga menyiagakan alat berat dan potong.
“Sebenarnya ini sudah masuk pancaroba, dan kondisi panas ke dingin. Jadi waspada dan siaga setiap saat. Boyolali juga berpontensi hujan lebat disertai angin ribut. Dua hari ini sudah kejadian di Sawit dan Banyudono. Pohon tumbang yang menimpa rumah dan memalang jalan. Langsung kami lakukan evakuasi,” kata Widodo.
Widodo menambahkan, potensi bencana meteorologi ini terjadi merata di seluruh Boyolali. Dan mengancam 360 KK. Sehingga masyarakat diminta untuk meningkarkan mitigasi bencana. Yakni dengan menebang pohon di sekitar rumah. Sehingga jika ada pitensi pohon tumbang, tidak sampai menimpa rumah.
“Sekolah-sekolah diminta mengecek kembali struktur bangunannya. Jika ada potensi roboh, agar memindahkan pengajaran di ruang lain. Ataupun langkah-langkah antisipasi kalau terjadi angin atau hujan, agar tidak roboh. Sehingga diantisipasi supaya tidak membahayakan,” katanya. (*)