FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Haji Kadi Sukarna mulai hari kamis (13/10) resmi mengakhiri tugas dari jabatannya sebagai anggota Dewan Pengawas PUDAM Tirta Lawu Karanganyar. Sementara Sri Asih Handayani SE MM yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas diangkat kembali oleh Bupati Karanganyar karena yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala Bagian Perekonomian Setda Karanganyar.
Pelepasan Dewan Pengawas ini berbarengan dengan pelepasan karyawan PUDAM Tirta Lawu untuk diberangkatkan ibadah umroh ke tanah suci Mekkah, Arab Saudi. Setidaknya ada 7 karyawan yang diberangkatkan umroh oleh PUDAM. Selain karyawan, ada sejumlah keluarga karyawan yang turut serta melaksanakan ibadah umrah secara bersamaan sehingga jumlah rombongan umroh dari PUDAM 18 orang.
Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Prihanto dalam sambutannya mengucapkan banyak terimakasih kepada Dewan Pengawas yang selama ini turut serta bekerja keras membesarkan PUDAM Tirta Lawu. Bagi mereka yang akan berangkat umroh, Prihanto berpesan untuk semaksimal mungkin melaksanakan ibadah selama di tanah suci mekah.
“Selamat purna tugas Doktor Kadi Sukarna. Beliau pensiun masih di usia muda. Artinya masih memiliki pandangan ke depan. Apalagi beliau juga menjadi dosen di UNS. Saya yakin perjalanan dan kiprah beliau masih panjang,” ungkap Prihanto saat pelepasan di Gedung Workshop PUDAM Tirta Lawu, Kamis (13/10).
“Selamat menunaikan ibadah ke tanah suci, karena sejatinya ke tanah suci adalah panggilan allah untuk beribadah dan memperbanyak ibadah sunah. Saya berpesan karena tujuan umroh adalah ibadah, maka setiap hari ibadah. Tinggalkan yang lain,” lanjutnya.
Menurutnya, program umroh gratis bagi karyawan ini merupakan program manifestasi yang luar biasa bagi perusahaan air minum di Karanganyar tersebut. Melalui program umroh inilah, diyakini PUDAM Tirta Lawu mampu berkembang pesat hingga saat ini. “Saya berharap siapapun nanti yang menjadi Direktur PUDAM, program umroh ini harus dilanjutkan. Saya titip bingkisan berupa sajadah dan mukena agar diberikan kepada warga asli di sekitar Mekkah. Harapannya alat ibadah ini dipakai terus untuk ibadah, dan pahalanya mengalir ke PUDAM. Karena bingkisan ini bukan dari saya tetapi resmi dari perusahaan,” ungkap Prihanto.
Sementara itu, Anggota Dewas Kadi Sukarna yang baru saja paripurna tugas menyampaikan pesan agar pengelolaan PUDAM Tirta Lawu kedepan agar lebih baik. Pihaknya juga mengapresiasi atas amanah yang diberikan kepada dirinya hingga sampai paripurna tugas.
“Menurut saya purna tugas dilepas dengan terhormat itu artinya purna dengan tanpa beban. Namun ada hal yang perlu saya sampaikan karena PUDAM ini merupakan aset yang harus dijaga. Yakni harus dikelola dengan baik dan kehati-hatian,” papar Kadi Sukarna.
Lebih lanjut dikatakan, PUDAM yang memiliki aset yang besar dan mengelola uang negara menjadi sorotan banyak pihak. Oleh karena itu, dalam pengelolaannya harus dilakukan dengan sebaik mungkin dan kehati-hatian agar tidak tersandung masalah hukum di kemudian hari. (Ar/bre)