Musim Pancaroba, Pendaki Merbabu Diminta Waspada

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Pendaki Gunung Merbabu diminta waspada dalam menghadapi cuaca ekstrim yang kerap terjadi. Selain diguyur badai hujan deras, kawasan jalur pendakian juga sering diselimuti kabut tebal di puncak maupun padang sabana Gunung Merbabu. Petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTGMb) kerap melakukan evakuasi pendaki yang mengalami hipotermia maupun sakit saat dipendakian. 
Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan mengatakan Gunung Merbabu sejauh ini masih dibuka untuk aktivitas pendakian meskipun cuaca buruk. Kendati demikian, pihaknya terus memantau kondisi di puncak Merbabu.
“Informasi dari kawan-kawan di lapangan ya, seperti layaknya gunung ketika musim pancaroba seperti ini, jadi hujan lebat bahkan bisa saja, tidak ada kering. Hujan terus, nanti reda sebentar, hujan lagi, ditambah lagi kabut tebal dan sebagainya,” jelasnya, Senin 17 Oktober 2022. 
Cuaca ekstrim terjadi dibulan -bulan peralihan musim seperti ini. Pendaki harus mewaspadai dan mengantisipasi. Terutama cuaca saat malam hari. “Kondisi cuaca sedang buruk dan sulit diprediksi, tapi sejauh ini masih aman dan aktivitas pendakian tetap dibuka. Para pendaki harus ekstra hati-hati, mentaati aturan serta membawa perlengkapan, dan alat komunikasi yang memadai agar bisa dipantau,” imbuhnya.
Johan mengingatkan agar pendaki, selain menyiapkan perlengkapan pribadi sesuai standar. Terutama untuk menjaga kehangatan tubuh. Dia juga menyarankan agar pendaki menyewa porter. Karena akan sangat membantu untuk menangani hal‐hal yang tidak diinginkan. 
“Walaupun kami sudah menyiapkan sistem ya, baik di (resort,red) Selo, Tekhelan, dan lainnya. Terkait standar barang bawaan sama personal use yang dipakai. Karena cuaca ektrim ini, ada kejadian yang meninggal dunia. Nah, makanya, kami mengimbau agar para pendaki itu memahami kondisi diri sendiri, jangan memaksakan,” tegasnya. (*)