FOKUS JATENG-BOYOLALI- Menyambut Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2022, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah akan menggelar Festival Pangan Lokal Jawa Tengah di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Festival ini diikuti puluhan stand produk pangan lokal dan belasan bazaar produk ekonomi kreatif berasal dari berbagai daerah se Jawa Tengah, pada Rabu 19 Oktober 2022.
“Hari ini kita pamerkan pangan lokal dengan satu harapan, masyarakat akan makin paham bahwa kita kaya, kita bisa melakukan. Tadi inovasi-inovasi masakannya sangat luar biasa. Umpama membuat spagetti dari mokaf. Ditangan chef yang bagus, yang hebat, rasanya persis. Ya, mendekatilah 90 persen sudah menyerupai tepung,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menjadi keynote speaker dalam talkshow milenial sehat dengan pangan lokal.
Ditengah talkshow, Ganjar mengajak sekitar 150 siswa hingga mahasiswa yang hadir untuk mencegah stunting dengan mengonsumsi pangan lokal. Bahkan Dia juga mencicipi spagetti dari tepung mokaf atau berbahan dasar singkong. Gubernur menilai bahwa mokaf bisa menjadi bahan pangan alternatif. Dan sangat bisa menggantikan bahan pokok makanan. Kemudian dari sisi gizi juga menjadi pertimbangan. Karena nutrisi makanan ikut andil dalam menghadapi stunting, pemenuhan gizi ibu hamil dan anak-anak. Menurutnya, pangan lokal cukup bisa digunakan sebagai bahan untuk pemenuhan gizi.
“Sekarang tinggal kita libatkan penelitian, perguruan tinggi, kawan-kawan petani dan pemda kolaborasi menyediakan itu. Sehingga hari ini kita siapkan, untuk tahun-tahun ke depan, potensi ketahanan pangan terjadi, gerakannya dimulai saat ini. Nah ini dari hulu hingga hilirnya dipamerkan di sini, agar orang belajar produksi tapi juga pengolahan. Sambil membiasakan pangan alternatif atau substitusi alias pengganti,” katanya.
Menurut Ganjar penggunaan pupuk berlebih juga berpengaruh pada kandungan makanan. Kurangnya memperhatikan kandungan gizi dan nutrisi bisa berimbas pada stunting maupun bagi ibu hamil.
“Maka perlu diupayakan untuk kesiapan alternatif pangan. Dengan bersumber dari bahan lokal. Termasuk bahan pangan lokal bisa menjadi alternatif kedepannya,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu UMKM asal Boyolali, Hendrati yang mengembangkan produksi olahan singkong (POS) menjadi menarik. Bahkan, spaghetti mocaf bolognese sempat dicicipi oleh Ganjar Pranowo.
Menurut Hendrati, mi mokaf ini biasanya diberikan untuk anak autis yang memiliki alergi pada glutten. Karena kandungan glutten membuat anak autis terangsang lebih aktif. Untuk harganya cukup terjangkau. (*)