Warga Pertanyakan Penutupan Jalan di Dukuh Kliteh, Jatirejo, Sawit

Sejumlah kendaraan bermotor terpaksa harus balik arah, saat melintas di jalan utama menuju jalan Raya Solo-Jogja yang melalui Dukuh Kliteh, Desa Jatirejo, Kecamatan Sawit (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Sejumlah kendaraan bermotor terpaksa harus balik arah, saat melintas di jalan utama menuju jalan Raya Solo-Jogja yang melalui Dukuh Kliteh, Desa Jatirejo, Kecamatan Sawit.
“ Lho kok di tutup seng,” ujar salah satu pengendara motor sembari memutar arah motornya.
Jalan tersebut ditutup total, dikarenakan bagian bawah overpas sedang dalam perbaikan, setelah rusak dampak pembangunan proyek jalan tol. Sekitar dua pekan lalu dilokasi tersebut, warga sekitar sempat protes, terkait kondisi jalan yang licin akibat banyaknya tanah urug menumpuk di pinggir jalan.
Selain memasang portal portabel di pertigaan, di sebelah lokasi pekerjaan jalan juga ditutup rapat dengan menggunakan galvalum atap.
“Jadi banyak pengendara yang balik kanan, karena bisa melewati portal namun tak mendapatkan akses sedikitpun dari rapatnya galvalum atap yang dijajar untuk menutup jalan,” kata Kusndi warga sekitar.
Dia menuturkan penutupan jalan desa akibat terdampak pembangunan tol ini memang baru kali ini saja. Di lokasi lain, setiap ada perbaikan jalan atau pembangunan proyek, pelaksanaan lebih dulu membuatkan jalan darurat. Sehingga warga masih bisa melintas, meski lagi dilakukan pekerjaan konstruksi.
Kusnadi mengaku kerap mendengar keluh kesah warga sekitar. Warga sekitar mengaku jengkel dengan pelaksana proyek tol itu. Bagaimana tidak, warga sebelumnya sempat mengeluh kondisi jalan, namun tak langsung ditanggapi. Tindakan pengurukanbaru dilakukan setelah kondisi jalan tersebut viral di media.
” Awalnya hanya diurug sirtu (pasir batu). Kemudian dilakukan perbaikan,” ujarnya, pada Selasa 25 Oktober 2022.
Kini warga sekitar kembali menyayangkan, kendati jalan itu tengah diperbaiki, namun akses jalan ditutup total.Hal itu dinilai cukup menyulitkan warga. Terutama pertani yang punya sawah di sebelah barat proyek tol. Warga harus memutar sejauh 5 kilometer melalui Desa Guwokajen untuk menuju sawahnya.
” Kami di dekat proyek yang setiap hari terdampak debu, dan bising suara kendaraan dan alat tidak pernah mendapat kompensasi. Sekarang malah jalannya ditutup,” tambahnya.
Senada Wardi warga Desa Jipangangan, Kecamatan Banyudono harus memutar jauh selama ada proyek ini.
” Biasanya lewat sini untuk ke Kartasura. Tapi sekarang harus memutar jauh,” jelasnya.
Sementara itu, Kades Jatirejo, Suyadi mengatakan penutup jalan ini dilakukan karena jalan yang ada di bawah overpas jalan tol dilakukan perbaikan. Pihak tol sudah meminta izin untuk penutup jalan selama perbaikan. Rencananya penutupan ini berlangsung selama satu bulan.
” Tapi dari pelaksanaan kemarin mengatakan jika sedikit mengalami kendala. Jadi kemungkinan penutupan jalan ini akan lebih lama,” kata Suyadi. (*)