FOKUSJATENG-SOLO-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seminar hybrid mengusung tema Demokrasi dan Kepemimpinan di Era Digital bertempat di UNS INN, Kamis (20/10/2022). Acara ini diselenggarakan secara langsung dan disiarkan dalam jaringan (Daring) pada kanal YouTube TATV dan Ditjen IKP Kominfo.
Dalam seminar ini, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Pendidikan, Inovasi, dan Daerah Terluar, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau lebih akrab sebagai Billy Mambrasar hadir sebagai salah satu narasumber. Ia memaparkan materi tentang kemajuan era digital dan bagaimana cara berdemokrasi pada era digital.
Billy Mambrasar menuturkan, orang yang memiliki akses ke telepon, komputer, dan internet belum tentu memiliki pengetahuan penggunaannya dengan baik, sehingga dibutuhkan literasi digital.
“Literasi Digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan konten atau informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal,” jelasnya.
Terdapat tiga framework digital literasi. Pertama, terdapat hak yang mesti diketahui pengguna internet. Kedua, pentingnya kesadaran dan pemahaman terkait keselamatan dan keyamanan pengguna internet. Ketiga, membantu pengguna internet menghasilkan karya produktif dan bermanfaat untuk orang banyak.
Pada kesempatan itu, Billy Mambrasar juga memaparkan peran pemuda dalam demokrasi.
“Diperkirakan di tahun 2030, 80 persen penduduk Indonesia berada pada usia produktif atau usia muda,” ungkapnya.
Sebagai staf khusus kepresidenann, Billy Mambrasar memiliki peran penting memampukan anak-anak muda Indonesia untuk memastikan mereka tahu bagaimana menggunakan aksi digital dalam demokrasi.
Indonesia menjadi negara pengguna internet terbanyak keempat di dunia dan memiliki penetrasi internet sebesar 73,7 persen dari total populasi 202,6 juta pengguna.
Proporsi penggunaan internet di setiap daerah di Indonesia memiliki perbedaan cukup signifikan. Di Papua dan Papua Barat sejauh ini masih tergolong cukup rendah secara nasional, namun terjadi peningkatan signifikan. Angka terakhir pada 2021 di Papua Barat penggunaan internet sudah hampir mencapai 50 persen.
“Presiden memerintahkan juga bukan hanya infrastrukturnya saja, tetapi juga harus dilatih orang orang yang memampukan populasi tersebut untuk menggunakan internet,” kata Billy Mambrasar, saat menyampaikan materi seminar.
Salah satu program sedang berjalan adalah Local Champion Policy Bootcamp. Program ini bertujuan melatih local champion (pemimpin lokal) agar ikut membantu membangun suatu daerah, terutama bagi anak anak Papua.
“Definisi pemimpin lokal anak muda Papua itu bukan hanya mereka memimpin di Papua saja, tetapi narasinya adalah ikut membangun Indonesia dari Papua. Artinya, di mana pun anak Papua tinggal, dia harus ikut membangun daerat tersebut,” ujar Billy Mambrasar.
Seminar mengusung tema Demokrasi dan Kepemimpinan di Era Digital ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Pendidikan, Inovasi, dan Daerah Terluar, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau lebih akrab sebagai Billy Mambrasar. Ia memaparkan materi tentang kemajuan era digital dan bagaimana cara berdemokrasi di era digital.
Narasumber kedua adalah Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Ismi Dwi Astuti Nurhaeni yang memaparkan tantang kepemimpinan virtual.
Adapun narasumber ketiga, yakni Ketua Komunitas Mahasiswa Mahasiswi Papua se-Soloraya (KOMPAS) yang masih aktif sebagai mahasiswa S2 Administrasi Publik, Moses Ferdinand Kamer. Seminar ini menghadirkan peserta dari Komunitas Mahasiswa Mahasiswi Papua se-Soloraya. ***