Studium Generale Pascasarjana UIN SAIZU Purwokerto Mengusung Tema Academic Writing

FOKUS JATENG-PURWOKERTO – Bertempat di Auditorium UIN SAIZU, Selasa 25 Oktober 2022, Pascasarjana UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (SAIZU) Purwokerto menggelar Studium Generale dengan mengusung tema “Academic Writing Upaya Menumbuhkan Motivasi Menulis Bagi Mahasiswa Pascasarjana UIN SAIZU Purwokerto”. Studium generale ini merupakan bagian dari simbolis dalam mengawail perkulihan Semester Gasal Tahun Akademik 2022/2023. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa program Magister maupun Doktoral UIN SAIZU Purwokerto.
Kegiatan Studium Generale dibuka oleh Dr. Nawawi, M.Hum., selaku Ketua Panitia sekaligus mewakili Direktur Program Pascasarjana UIN SAIZU Purwokerto, karena pada saat yang bersamaan, Direktur Pascasarjana dan Pimpinan Universitas lainnya yang terjadwal menjadi pewawancara calon penerima beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Dalam sambutannya, Nawawi berharap dengan diadakannya kegiatan ini dan dihadirkannya narasumber kali ini, menjadikan mahasiswa Pascasarjana lebih termotivasi untuk menulis, baik untuk karya pribadi maupun untuk keperluan perkuliahan.
“Stadium Generale kali ini menghadirkan dua narasumber yang luar biasa beliau adalah Dr. Bramastia, M.Pd, Dosen Pascasarjana FKIP UNS Surakarta dan Drs. Joko Wiyono, M.Si. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banyumas, kami harapkan mahasiswa dapat memaksimalkan kesempatan ini, untuk menjadi motivasi dan menumbuhkan budaya menulis dalam proses perkuliahan di jenjang pascasarjana,” terang Nawawi.

*Budaya Menulis*
Sementara itu, Dr. Bramastia, M.Pd. dalam pemaparannya dengan materi yang berjudul Academic Writing Menebar Gagasan, Menoreh Tulisan, bahwa menulis merupakan kegiatan yang berkaitan erat dengan bidang akademik, bagi seorang akademisi terutama dalam hal pembuatan sebuah karya ilmiah. Dalam penyusunan karya ilmiah yang ditugaskan Dosen biasanya dalam bentuk artikel ilmiah. Dalam penulisan karya ilmiah diharapkan dapat mengkomunikasikan informasi, pengetahuan baru, gagasan, kajian, dan hasil penelitian.
“Untuk itu, menulis menjadi bagian penting dari kegiatan akademis, maka menumbuhkan budaya menulis bagi seorang mahasiswa pascasarjana, adalah suatu keharusan,” terang Bramastia.
“Pada awal mulanya, seorang menulis mungkin tidaklah langsung menjadi suatu tulisan ilmiah, namun dengan mengawali menulis, dan terus menulis apapun, menjadi suatu permulaan budaya dan kebiasaan menulis,” imbuhnya.
Selanjutnya dalam upaya menumbuhkan budaya dan kebiasaan menulis, Bramastia memberikan kiat-kiat diantaranya yaitu perlu adanya pelatihan menulis di kampus, membangun motivasi mahasiswa, mendorong mahasiswa mengeluarkan ide kreatif, mahasiswa terus di dorong menghasilkan karya tulis baik ilmiah maupun popular dan mahasiswa harus “dipaksa” untuk membuat tulisan ilmiah, melalui tugas terstruktur dalam perkuliahan,” terang Dosen Pascasarjana UNS Surakarta.
Sementara itu, narasumber kedua Drs. Joko Wiyono, M.Si, menyampaikan bahwa masyarakat kita saat ini memiliki ketrampilan menulis yang rendah,dibuktikan dengan menulis belum menjadi suatu budaya hanya sebatas tuntutan akademik. Selain itu juga adanya kesulitas dalam membuat kalimat, serta tingginya tingkat plagiasi.
“Meskipun secara umum, budaya menulis di masyarakat rendah, namun dapat di latih, ditumbuhkan dan dikembangkan,” Papar Joko Wiyono.
“Menulis tidak semata-mata ketrampilan berbahasa, tetapi juga tentang attitude dan budaya, namun lebih dari itu, menulis merupakan penyampaian ide dan gagasan seseorang, maka untuk mendapatkan ide, dibutuhkan budaya baca yang baik,” sambung Joko Wiyono.
Dalam penutup pemaparannya, Joko Wiyono mengutip kata bijak dari Fatima Mernissi: “Usahakan menulis setiap hari, niscaya kulit Anda akan menjadi segar kembali akibat kandungan manfaatnya yang luar biasa.” Di akhir sesi stadium generale dilakukan Tanya jawab antara peserta dan narasumber, dan sesi foto bersama antara peserta, panitia dan narasumber. (*)