FOKUS JATENG-BOYOLALI- Sejumlah benda mencurigakan yang ditemukan warga di Desa Ngargoloka, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali dipastikan granat aktif. Granat lempar tersebut diduga merupakan peninggalan militer masa penjajahan Belanda.
Tim unit penjinak bom (Jibom) Gegana Polda Jateng telah mendatangi lokasi penemuan granat aktif itu di komplek Pemakaman Umum Dukuh/Desa Ngargoloka, Kecamatan Gladaksari pada Sabtu 29 Oktober 2022.
“Sudah dimusnahkan oleh tim Jibom (penjinak bom) Brimob Polda Jateng siang ini tadi sekitar pukul 11.15 WIB,” kata Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi, Sabtu.
Pemusnahan bahan peledak itu dilakukan di sekitar lokasi penemuan, yakni di areal pemakaman umum Dukuh Ngargoloko, Desa Ngargoloko. Lokasi itu juga jauh dari pemukiman penduduk.
Hasil identifikasi menyebutkan jika dari 8 granat yang ditemukan, ada 6 yang masih utuh. Ke enam granat itu berbentuk bulat lonjong seperti bandul timbangan anting. Memiliki ukuran tinggi sekitar 10 cm dan diameter 5 cm.
Saat berada di lokasi, Tim Jibom juga sempat melakukan penyisiran di sekitar tempat granat aktif itu ditemukan warga. Namun hasilnya tidak ditemukan granat lain.
Peledak itu ditemukan oleh warga di wilayah lereng Gunung Merbabu itu pada Jumat 28 Oktober kemarin. Saat itu warga sedang bergotong-royong membangun pagar makam. Saat menggali tanah untuk pondasi pagar, warga menemukan bahan peledak itu.
Kemudian granat ditaruh diatas kijing. Warga pun memberitahukan temuan itu ke Kepala Desa (Kades) setempat yang selanjutkan sore kemarin dilaporkan ke Polsek Ampel. Petugas Polsek melaporkannya ke Polres Boyolali dan diteruskan ke tim Jibom Brimob Polda Jateng untuk penanganan lebih lanjut.
Hari ini tim Jibom Brimob turun ke lokasi penemuan. Granat-granat itu kemudian dimusnahkan dengan cara diledakkan. Kegiatan peledakan granat itu dilaksanakan dua kali.
“Setelah diledakkan oleh tim Jibom, benar benda tersebut adalah granat lempar,” kata Dalmadi.
Kepala Desa Ngargoloko, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jarwanto, mengatakan ada 8 granat yang ditemukan. Penemuan granat ini bermula saat sejumlah warga gotong-royong untuk pembuatan pagar makam di dukuh setempat. Saat menggali tanah untuk pondasi, dikedalaman sekitar 1 meter, warga menemukan granat.
Menurut Jarwanto, temuan bahan peledak di Desa Ngargoloko tak hanya kali ini saja. Sebelumnya juga pernah ditemukan mortir. Dari cerita tutur turun temurun, di wilayah Desa ini dulu merupakan markas Belanda.
“Terakhir ini tadi, sudah diledakkan tim gegana, suaranya begitu menggelegar,” kata Jarwanto. (*)