FOKUS JATENG-BOYOLALI-Profesi sebagai ojek online (Ojol) tak membuatnya berhenti berkarya. Siapa sangka, dibalik jaket hijau khas ojol, pria yang kerap dipanggil Unang Gangsar ini telah menciptakan 200 lebih lagu. Diantaranya, dinyanyikan oleh penyanyi asal Jawa Timur Happy Asmara dan Via Vallen.
Lelaki paruh baya itu bernama asli Supriyono (52) warga Kebonbimo, Boyolali Kota. Menggunakan alat musik cuk atau okulele, ia pun berdendang. Liriknya berbahasa Jawa bercampur dengan Indonesia. Ikon-ikon Boyolali menyempil di dalamnya. Namun, bercampur lirik yang berbahasa Indonesia. Saat itu, Unang, menyanyikan lagu, Susu Tumpah, Patung Sapi Dadi Saksi dan Cinta Materialistis. Lagu-lagu tersebut ditulis disela kegiatannya ngojek.
“Awalnya saya terjepit masalah besar itu pas saya lepas dari pabrik pada 2002. Saya tertipu dan habis-habisan. Semua perabot dan perhiasan terjual. Saya sampai gak berani pulang karena dikejar-kejar debt collector,” ungkap pria parobaya asal Ponorogo ini.
Dia pun sempat mengasingkan diri ke jembatan di Prambanan. Saat itu, dipikirannya hanya mendekatkan diri pada Tuhan. Tepat pada hari ke sebelas, dia mulai menciptakan lagu pertamanya berjudul, Gara-gara hutang. Liriknya, mengandung permohonan maaf pada sang istri bahwa dia belum bisa pulang karena terlilit hutang. Lagu itu dibuatnya sambil menangis mengingat pahitnya hidup. Tak disangka, lagu yang direkam di Ngawi tersebut tranding di radio-radio lokal pada 2005 silam. Bahkan di beberapa daerah di Jawa Timur. Uang royalty yang diterima mampu menutup hutang-hutangnya. Sejak saat itu, dia mulai menulis lagu-lagu dangdut keroncong. Lalu menjualnya ke musisi-musisi lokal jawa Timur.
Namun, dia kembali tersandung batu. Istrinya wafat setelah lama di rawat RS dr Moewardi, Solo akibat sakit kanker. Nahasnya, dia juga mengalami kecelakaan yang membuat kaki kanannya tidak bisa di tekuk lagi. Kondisi ini memaksanya untuk tinggal di Kebonbimo, Boyolali Kota.
“Saya sadar, ndak bisa mengandalkan jualan lagu. Makanya saya narik ojol untuk membiayai anak-anak saya. Tapi saya gak bisa meninggalkan dunia seni,” ungkapnya.
Ia menambahkan dalam sehari dirinya mampu menuliskan dua lagu. Sejauh ini sudah ada 200-an lagu yang dibuatnya. Ada dua lagu yang dinyanyikan Happy Asmara, judulnya Kebacut Lara (Terlanjur sakit,red) dan Sayang yang terakhir. Lalu ada juga dinyanyikan Via Vallen, judulnya, inginkan hatiku
Adapun lagu Susu Tumpah. Didapatkannya saat berteduh di ruko pertokoan barat tugu susu tumpah, Boyolali Kota. Hanya bekal mengamati ikon tersebut, dia bisa membuat satu bait lagu.
“Susu tumpah kidul pasar Boyolali, wani sumpah tresnaku tekan saiki (Susu tumpah selatan Pasar Boyolali. Berani bersumpah cintaku sampai sekarang,red),” dendangnya yang disambut jogetan ojol lainnya. (*)