FOKUS JATENG-PEKALONGAN– Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan masih menyisakan ekosistem hutan alami yang dikelola dalam format Kawasan Ekologi khusus (KEK)/National Nature Heritage. Sebagai kawasan non konservasi, kawasan tersebut sangat rentan terhadap kerusakan hutan jika kesadaran masyarakat pemangku hutan yang rendah. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan konservasi kelompok. Peneliti di bidang Biosystematics and Ecological System Studies yang berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa implementasi pendidikan konservasi untuk sekolah di kawasan ekologi khusus yaitu SMAN 1 Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Kegiatan berlangsung dari bulan April 2022 dan berakhir 30 Oktober 2022.
Kegiatan pengabdian ini didanai oleh skim hibah Program Penguatan Grup Riset (PKM) dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS. Kegiatan pengabdian berupa implementasi desain pembelajaran kreatif yang melibatkan elemen manajemen sekolah, guru dan siswa di SMAN 1 Petungkriyono. Ada pun, kegiatan yang dilaksanakan meliputi perencanaan bersama antara manajemen sekolah dengan guru untuk mengembangkan model pembelajaran dengan tujuan spesifik konservasi, pengembangan model dan media pembelajaran kreatif dengan tujuan peningkatan kesadaran konservasi dan implementasi pembelajaran di kelas. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan secara luring tersebut memberikan kemanfaatan kepada manajemen sekolah dan guru terkait dengan beberapa model dan media pembelajaran kreatif.
Kegiatan pengabdian juga bermanfaat mendifusikan materi konservasi untuk menginisiasi kesadaran konservasi pada siswa SMA selaku generasi pemangku hutan selanjutnya.
“Indikator capaian pembelajaran yang ditetapkan dapat menginisiasi kesadaran awal konservasi yang ditunjukkan dengan kesiapan perubahan perilaku setelah pembelajaran. Kesiapan berperilaku konservasi yang positif tersebut ditunjukkan melalui pengukuran kesiapan berprilaku konservasi/intention to behave aligned with conservation yang diukur dengan skala NEP yang dikembangkan oleh Dunlap” terang dosen Pendidikan Biologi UNS, Puguh Karyanto, S.Si, M.Si., Ph.D dalam rilisnya. Menurut Puguh, kegiatan berjalan dengan sangat baik dengan tingkat antusias manajemen sekolah, guru dan siswa yang tinggi. Kemanfaatan berkelanjutan berupa media pembelajaran berbasis Smart Application creator untuk sekolah disediakan serta dapat diakses setiap waktu melalui link yang tersedia di https://tsknuri.000webhostapp.com/story_html5.html