Tirta Ampera Boyolali Berhasil Tekan Kebocoran dan Maksimalkan Transmisi Air

Dirut Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali H Sunarno SE (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG -BOYOLALI-Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali dapat merealisaikan efisiensi di berbagai aspek lewat pengoperasian SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition). Dimana sistem ini menggunakan alat logger flowmeter dan tekanan. Alat pendeteksi kebocoran air tanah yang sudah terpasang di 30 titik. Hasilnya, angka kebocoran mampu ditekan dan memaksimalkan transmisi air
Dirut Perumda Air Minum Tirta Ampera Sunarno mengatakan dengan pemanfaatan scada kinerja perusahaan daerah tersebut selain efisien juga cepat. Semua operasional sistem penyediaan air minum (SPAM) terpantau dan ditangani lebih cepat.
“Jadi scada ini mengacu pada sistem yang mengumpulkan data dari berbagai alat logger flowmeter dan tekanan yang ada di lokasi, kemudian mengirimkan data ke komputer pusat yang akan mengelola dan mengontrol data yang diterima,” katanya.
Dengan demikian, penekanan kebocoran air bisa segera diketahui. Alat logger akan mengirimkan data secara real time. Baik tekanan air, debit dan lainnya. Proses pengiriman data ini mengandalkan energi dari panel surya yang dipasang dan transmisi dari aki untuk daya logger. 
Sedangkan pengecekan bisa dilakukan secara daring. Begitu tidak ada aliran air petugas akan langsung melakukan pembenahan. Pengecekan real time ini bisa mendeteksi tekanan dan debit air yang mengalir. Jika di logger setelahnya terjadi penurunan tekanan air, maka diprediksi terjadi kebocoran diantara kedua logger. 
“Jadi untuk logger ini sudah terpasang sampai daerah utara. Alat ini akan mengirimkan sinyal alarm jika terjadi kebocoran. Petugas tinggal menyisir titik kebocoran air yang tidak terlihat. Selama ini, sudah banyak kebocoran yang ditangani. Seperti di Sambi beberapa waktu lalu. Terjadi kebocoran air hingga 10 liter/detik. Atau setara dengan satu sumur,” ujarnya.
Menurut Sunarno, sejauh ini sudah ada 30 alat logger yang terpasang. Hal ini juga akan terus dikembangkan. Mengingat jaringan pipa pudam terus bertambah seiring dengan perkembangan penduduk.
“Alat ini juga buatan dan pengembangan Perumda Boyolali sendiri. Sudah setahun terakhir kita kembangkan dan akan di tambah lagi,” terangnya. (*)