Pemkab dan PT BPR BKK Boyolali Komitmen Dorong pertumbuhan UMKM

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat melakukan undian Gebyar Undian simpanan PT BPR BKK Boyolali (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mengemukakan kucuran dana dari pemerintah kabupaten merupakan wujud agar usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Boyolali dapat tumbuh dan berkembang. Pemkab memberikan kucuran dana untuk dikelola PT BPR BKK Boyolali dan disalurkan pada pelaku UMKM. Sejauh ini, pembenahan data UMKM terus dilakukan. Agar penyaluran bantuan bisa tersalurkan secara tepat.
“Kita juga lakukan pembenahan data untuk UMKM Boyolali. Karena keberadaan UMKM tahun demi tahun terus bertambah. Apalagi dua tahun menghadapi pandemi, tambah besar,” kata Bupati usai kegiatan Gebyar Undian simpanan PT BPR BKK Boyolali, di Gedung Cendana pada Rabu 16 November 2022.
Dia menjelaskan, sebelum pandemi ada 13 ribu UMKM yang tercatat. Namun setelah dua tahun pandemi jumlah UMKM naik menjadi sekitar 70.200 UMKM. Setelah dilakukan verifikasi dan validasi data, ada 21 ribu UMKM yang tercoret. Kini, jumlah UMKM di Boyolali turun menjadi 49 ribu.
“Karena dengan data riil pemberian modal UMKM bisa lebih tepat sasaran. Agar bisa menjadi upaya menurunkan kemiskinan dengan peran perbankan dan UMKM,” katanya.
Sebelumnya, Pemkab dan PT BPR BKK Boyolali berkomitmen mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tercatat, kucuran dana senilai Rp 2 miliar disuntikan untuk pinjaman dengan bunga rendah pada 225 UMKM di Kota Susu. Hal tersebut diungkapkan Dirut PT BPR BKK Boyolali, Kuwat Wiyono dalam kegiatan Gebyar Undian simpanan.
Dijelaskan selama 2022, total dana yang dihimpun mencapai Rp 226,7 miliar. Pihaknya juga mengalokasikan untuk undian berhadian sebesar Rp 435.096.200. Gebyar undian simpanan PT BPR BKK Boyolali ini digelar di Gedung Cendana, Boyolali Kota. Hadiah utama berupa satu unit Honda Brio, dua sepeda motor honda Beat dan dua Honda revo. Serta hadiah serba 18 berupa TV LED, sepeda gunung, kulkas, kompor gas, mejikom dan kipas angin.
“Pada 2022 PT BPR BKK Boyolali mendapatkan dana UMKM dari Pemda sebesar Rp 2 miliar, gratis tanpa bunga. Dana itu diminta untuk disampaikan pada pelaku UMKM dengan suku bunga 0,5 persen. Itu sangat murah. Dan itu sudah habis tersalurkan dalam waktu 2,5 bulan,” katanya.
Dana tersebut sudah disuntikan ke 225 UMKM di Boyolali.
Selain itu, PT BPR BKK Boyolali juga menyerahkan bantuan corporate social responsibility (CSR). Tahun ini, dana CSR sebesar Rp 114.954.029 sudah tersalurkan. Kuwat menjanjikan akan menambahkan dana CSR pada 2023 mendatang.
“Kami juga membangun dua gedung. Yakni, kantor cabang sebesar Rp 750 juta. Lalu kantor di Nogosari sebesar Rp 850 juta untuk bangunan fisik. Sudah selesai pembangunan fisiknya, dan interiornya akan dilengkapi pada awal 2023,” katanya. (*)