FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mengatakan terus memantau perkembangan COVID-19. Bupati mengajak masyarakat saling menjaga dengan menerapkan prokes.
“Pandemi ini, do’a kita ya segera berakhir. Tidak akan ada peningkatan lagi. Untuk pembatasan masyarakat, kita lihat situasinya, kita mendengarkan apa yang menjadi arahan pemerintahan pusat,” katanya.
Dikabarkan angka paparan mulai mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir. Bahkan ada satu kasus kematian akibat COVID-19 pada Selasa 15 November ini.
Sekda Boyolali, Masruri, membenarkan angka paparan COVID-19 memang mengalami kenaikan. Data per 16 November, tercatat ada 28 kasus aktif. Sebanyak 12 orang menjalani perawatan di bangsal-bangsal covid-19. Seperti di Rumah Sakit Pandan Arang (RSPA) dan RS Waras Wiris, Andong. Adapula yang masih menjalani perawatan di Surakarta.
“Per 16 November, penambahan kasus COVID-19, tujuh orang, sembuh empat orang dan meninggal satu. Posisi sekarang kasusnya yang dirawat ada 12 pasien dan yang menjalani isolasi mandiri ada 16 orang,” ujarnya, Rabu 16 November 2022.
“Saat ini, Boyolali berada di pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1,” imbuh Masruri.
Kendati demikian , Masruri belum bisa memastikan adanya pembatasan kegiatan masyarakat. Hanya saja, Sekda mengimbau masyarakat tidak mengendorkan protokol kesehatan. Terutama saat menghadiri kegiatan indoor atau di dalam ruangan.
“Kalau pertemuan di indoor harus pakai masker. Vaksin khususnya booster, kita jalan terus. Kita sudah sediakan vaksin di Dinas Kesehatan setiap hari. Termasuk orang-orang yang mau berpergian ke luar negeri butuh vaksin. Kita dorong yang belum vaksin untuk vaksin. Ketersediannya juga cukup,” pungkasnya. (*)