Jelang Pilkades Manggis Mojosongo, Ratusan Warga Kembali Datangi Kantor Desa

Pendukung salah satu bacakades dengan membawa mobil bak terbuka dengan sound. Para simpatisan ini menggelar unjuk rasa dan berorasi menjanjikan bersikap baik serta tidak anarkis (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Ratusan massa pendukung salah bakal calon kepala desa (bakacakades) di Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo terulang kembali. Para pendukung bacakades Galih Hadi Saputra memadati perempatan di timur kantor desa sekitar pukul 08.30. Mereka membawa bendera bertuliskan Ghazz, Harga Diri Harga Mati. Mereka membawa mobil bak terbuka dengan sound. Para simpatisan ini menggelar unjuk rasa dan berorasi menjanjikan bersikap baik serta tidak anarkis.
“Kami hanya mengantarkan calon kita semua. Janjinya jam 10.00 dikasih tanda tangan surat rekomendasi, kita menagih janji. Karena rakyat merasa dipersulit,” kata salah satu pengunjuk rasa di kawasan kantor desa setempat. Rabu 23 November 2022.
Ratusan anggota Polisi dan TNI tampak berjaga disisi barat. Mengantisipasi massa mendesak ke kantor Desa. Massa baru beranjak membubarkan diri setelah bacakades, Galih mendatangi mereka. Dia menunjukan surat rekomendasi dari Kades Manggis yang telah ditandatangani. Dia mengaku siap menjadi wakil masyarakat dan juga mengajak simpatisannya menjaga suasana kondusif.
Massapun langsung bersorak,”Hidup Mas Galih!” Massa pun membubarkan diri sekitar pukul 09.35. Namun, mereka juga menggelar aksi konvoi di jalan desa dengan menggeber motor. Sedangkan Galih, mendatangi ruang pendaftaran bacakades di balai desa setempat.
“Saya sudah mendapatkan izin (Surat rekomendasi,red) dari kades. Saya baru dapat barusan, mungkin 10 menit yang lalu,” ujar Galih.
Untuk diketahui, suasana jelang Pilkades memanas karena surat rekomendasi untuk Galih belum juga turun. Galih yang juga perangkat desa setempat maju dalam Pilkades Manggis. Disisi lain, Kades Muhajirin juga bakal maju lagi dalam pesta demokrasi tersebut.
Sementara, Kades Manggis, Muhajirin, mengaku tertundanya pemberian rekomendasi dikarenakan format surat belum sesuai. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Dispermasdes hingga Bupati untuk meminta format surat rekomendasi yang benar. Di sisi lain, dia juga menunggu agar bacakades yang bersangkutan datang untuk menemuinya.
“Kita menunggu untuk ngobrol biar apa yang kita sepakati terkait Pilkades kondusif bisa diwujudkan. Kalau masalah pemberian surat cuti, rekomendasi itu sudah tugas pokok saya. Selagi tidak ada pelanggaran, cuma masalah administrasi surat menyurat saja,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin menjelaskan, pihaknya menerjunkan 115 personil untuk pengamanan aksi unjuk rasa. Massa tersebut meminta agar persyaratan bacakades dipenuhi oleh kades setempat. “Dan Kades yang bersangkutan telah memberikan surat rekomendasi pada bacakades tersebut,” katanya.
Kapolres menambahkan, Boyolali akan melaksanakan pilkades serentak 15 desa pada 7 Desember mendatang. “Kita petakan kerawanan desa ada tiga. rawan 1 dengan eskalasi konflik tinggi, rawan 2 dengan eskalasi sedang dan rawan 3 dengan eskalasi rendah.” (*)