Pembebasan Lahan Tol Jogjakarta-Solo Terus Berproses

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Proyek strategis negara (PSN) jalan tol Jogjakarta -Solo terus berproses. Menurut Project Produksi Manager PT Adhi karya, Eko Prabowo, selain terkendala cuaca yang tak menentu, pihaknya juga terkendala banyaknya lahan yang belum dibebaskan. Pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek tol Jogjakarta -Solo.

“Upaya kami lahan-lahan yang sudah bebas kami kerjakan paling tidak dilakukan timbunan. Kendala, lebih pada bidang fasos fasum. Ada 24 bidang yang menjadi kendala. Saat ini masih proses penanganan PPK. Seperti balai desa, sekolah, masjid, makam dan lainnya,” katanya.

Dijelaskan, hingga awal November, progres jalan tol Jogjakarta-Solo mencapai 43 persen. Saat ini, target hingga Desember 2022. Pihaknya melakukan penimbunan jalan dari Ngasem, Colomadu  sampai Guwokajen, Sawit. Yakni pembuatan top grade jalan atau pengurukan tanah dan rigid jalan berupa pengerasan kaku. Selain itu, untuk mengejar target jalan tol. Dia terus mengupayakan untuk menggarap lahan-lahan yang sudah dibebaskan.

“Makanya yang sudah bebas langsung kita masuki, bisa buat timbunan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, proses pembebasan lahan untuk fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas sosial (Fasos) masih terus diupayakan pembebasannya. Seperti TK Pertiwi Guwokajen, Sawit ataupun SMPN 1 Sawit yang ikut terpangkas.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto membenarkan adanya sejumlah sekolah yang terdampak pengerjaan proyek jalan tol Jogjakarta-Solo. Selain TK Pertiwi Guwokajen, Sawit juga ada satu SMP yang ikut terkepras. Hanya saja, berbeda dengan TK. Tidak semua bangunan di SMPN 1 Sawit terdampak tol.

“Di SMPN 1 Sawit juga kena (Proyek jalan tol,red). Tapi tidak semua. Selain itu juga buka. Ruang kelasnya, hanya dua ruang laboratorium bagian belakang. Jadi tidak sampai mengganggu pembelajaran. Ruang terdampak dibangunkan ditempat baru di Desa Tlawong oleh Pelaksana Proyek,” jelasnya . (*)