Kungker DPRD ke Lombok Disorot Ketua DPD Golkar Ilyas Almadani
KARANGANYAR – Kunjungan Kerja (Kungker) DPRD Karanganyar ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hampir diikuti seluruh wakil rakyat mendapat tanggapan dari Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani.
Politisi Muda Golkar bumi Intanpari ini berharap apa (ilmu) yang didapat selama kunjungan dapat diimplementasikan saat berada di Karanganyar. “Saya kira memang penting itu (kungker), biar diserap betul-betul ilmunya wisata di Lombok terus dijadikan bahan baku DPRD dalam menggodok peraturan dan masukan,” kata Ilyas dalam pesan singkatnya, Sabtu (26/11).
Pemilihan lokasi Lombok sebagai tujuan Kungker memiliki tujuan tersendiri, terlebih untuk memajukan wisata. Hal itu sesuai dengan Karanganyar yang memiliki geografis hampir sama, yakni memiliki potensi alam yang melimpah. “Wong ya study bandingnya ke tempat wisata, cocok sama karanganyar,” ucap dia.
Selain objek wisata, Ilyas berharap para wakil rakyat juga bisa mengulik Sirkuit Mandalika sebagai sirkuit standar Internasional untuk digelarnya Motor GP di Indonesia. “Sirkuit Mandalika biar di cek juga sama DPRD buat direalisasi di Karanganyar,” harapnya.
Salah satu anggota DPRD Karanganyar Joko Pramono memberikan tanggapan terkait kunjungan kerja di Lombok yang berlangsung sejak Kamis (24/11) kemarin. Menurutnya, ada sejumlah agenda dan tempat yang dikunjungi dalam Kunker tersebut.
“Dalam kunjungan ini kami ingin belajar langsung kaitanya pembangunan pasca bencana gempa pada 2018 silam. Karena setelah gempa itu, DPRD belum pernah ke Lombok. Melalui kunjungan ini kita lihat bagaimana Pemerintah baik Daerah maupun Propinsi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Dan hasilnya bisa dilihat, ternyata pembangunannya cepat, dan mampu bangkit,” papar Joko Pramono.
Selain pembangunan infrastruktur kata dia, pihaknya juga ingin mengetahui secara langsung peran Pemerintah untuk bisa hadir di tengah-tengah masyarakat, baik pasca Gempa maupun Pandemi Covid 19, sehingga bisa membangkitkan semangat rakyatnya.
“Kita tahu, Lombok setelah diterjang Gempa 2018 hampur luluh lantak. Tapi ternyata bangkitnya cepat, bahkan belum begitu pulih, Covid sudah melanda. Hasilnya, ekonomi sudah hidup, wisata juga sudah ramai. Apa saja yang sudah dilakukan pemerintah. Nah ini perlu kita contoh,” tambah politisi PDI Perjuangan ini.
Peran serta Pemerintah serta kebijakan-kebijakan dalam penanganan serta membangkitkan ekomomi dan wisata inilah yang akan dibawa pulang dan diterapkan di Karanganyar. Termasuk pembangunan Sirkuit Mandalika yang menjadi sirkuit kebanggaan rakyat Indonesia.
“Kebijakan apa saja yang telah diterapkan di Lombok inilah yang akan coba kita contoh dan diimplementasikan di Karanganyar. Ketika berbicara anggaran, regulasinya seperti apa, dan akan kita rumuskan bersama-sama,” imbuh dia.
Terkait pembangunan Sirkuit Mandalika, Joko Pramono menilai membutuhkan sinergitas dan anggaran yang besar. “Dan Lombok mampu. Nah ini kita sampaikan ke Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk bisa mengadopsi agar segera membangun Sirkuit di Karanganyar. Karena Bupati Karanganyar pernah berjanji akan membangun sirkuit, dan diharapkan di sisa kepememimpinan Bupati Yuliatmono mampu mempercepat anggaran dan memenuhi janjinya tersebut,” tandasnya.
Ditambahkan, ada budaya menarik di suku adat sasak ende, yang menjadi suku asli Lombok. Yakni adanya perang tanding yang dilakukan suku sasak ende, yakni setiap pertempuran boleh menyerang dimanapun. Mereka yang terkena pukulan juga tidak boleh dendam, dan jika ingin membalas hanya saat perang tanding berlangsung.
“Namun setelah usai perang tanding, kembali menjadi saudara. Dan satu sama lain tidak boleh demdam, apalagi membalas diluar arena. Pesan ini bagus untuk kita, agar tidak keluar dari jalur dan menyimpan dendam. Jika sudah selesai, kembali menyatu dan bersaudara, bersama-sama membangun daerah kita,” pungkasnya. (Bre)