Petani Guwokajen Sawit, Keluhkan Rusaknya Saluran Irigasi

Para petani Guwokajen bergotong royong memperbaiki saluran irigasi yang rusak. (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Saluran irigasi Bopotro, di Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit mengalami kerusakan cukup parah. Saluran tersebut rusak di beberapa tempat sehingga air merembes, kondisi ini dikeluhkan para petani di desa setempat.
“Airnya jadi tidak lancar, untung saja saat ini musim hujan. Sehingga petani tak begitu repot mendapatkan air,” ujar Joko (34) salah satu petani di Desa Guwokajen.
Dia mengemukakan, kerusakan saluran irigasi tersebut sudah terjadi beberapa waktu lalu. Kendati demikian, hingga sejauh ini belum ada perhatian dari jajaran terkait. Petani itu mengaku khawatir jika tak segera diperbaiki, maka kerusakan bisa semakin parah.
“Dulu pernah rusak dan diperbaiki, tetapi kini rusak lagi,” ujarnya.
Antisipasi agar kerusakan saluran irigasi tidak semakin parah, sejumlah petani, utamanya pemilik sawah yang mendapatkan air dari slauran tersebut sudah bergotong royong melakukan perbaikan secara darurat. Yaitu dengan menutup bagian yang rusak dengan kantong plastik berisi tanah.
“Namun, karena darurat ya tidak bisa maksimal,” timpal Iyon (28) petani lainnya.
Para petani itu berharap, kerusakan saluran irigasi tersebut segera mendapatkan perhatian. Mengingat jika dibiarkan tidak segera diperbaiki, maka berpotensi kerusakan semakin parah. Kondisi itu dipastikan akan semakin menyulitkan petani saat kemarau nantinya.
“Ada belasan petak sawah yang bergantung pada saluran irigsi tersebut. Kalau tak segera diperbaiki, maka petani bakal semakin sulit mendapatkan air,” ujar Iyon.
Petani lain, Sumadi menambahkan lokasi saluran irigasi yang rusak tersebut kebetulan agak jauh dari jalan. Sehingga perbaikan membutuhkan biaya lebih besar. Sebab, material tak bisa diangkut mobil atau kendaraan hingga lokasi saluran yang rusak.
“Material batu dan pasir harus dibawa sedikit demi sedikit dengan dipanggul hingga lokasi yang letaknya di tengah areal pesawahan,” pungkasnya. (*)