FOKUSJATENG.COM , KARANGANYAR – Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan pasca pandemi Covid 19 harus terus digalakkan. Hal inilah yang dilakukan salah anggota DPRD Karanganyar dari Dapil 3, Jumantono, Jumapolo, Jatipuro dan Jatiyoso.
Politisi PDI Perjuangan ini mempunyai cara tersendiri untuk menyalurkan pokok pikiran atau aspirasi kepada masyarakat yang ada di wilayahnya. Yakni fokus dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi melalui pengembangan ternak dibanding dengan pemberian bantuan berupa pembangunan fisik.
Hal inilah yang ditekankan Endang Muryani saat ngobrol santai dengan kelompok ternak komunitas Cah Ngarit di Jumapolo. “Setiap orang memiliki cara sendiri untuk menyampaikan pikirnya. Kalau saya lebih memilih dengan pemberdayaan masyarakat dan bagaimana cara meningkatkan ekonomi rakyat. Salah satunya dengan pengembangan ternak,” ujar Endang Muryani disela kegiatan yang digelar di salah satu peternakan “farm” di Jumapolo, pada Jumat (09/12/2022) malam.
Di empat kecamatan yang sering disebut 4 J ijin, Endang mengaku banyak sekali kelompok ternak yang telah menjadi binaannya. Dari ternak kambing, sapi, bebek, ayam hingga ternak kelinci. Hebatnya, dari sekian kelompok ternak yang selama ini didampingi, sudah ada yang berkembang pesat dengan anggota yang cukup banyak.
Paguyuban Cah Ngarit Jumapolo sendiri saat ini sudah memiliki lebih dari 30 kelompok ternak dengan masing-masing anggota per kelompok berkisar 10 sampai 20 orang. Fokus komunitas Cah Ngarit sendiri adalah ternak kambing.
“Di paguyuban Cah Ngarit ini sudah menemukan teknik sendiri untuk bisa mengembangkan ternaknya dengan baik. Mereka juga aktif belajar ke peternakan lainnya yang lebih maju. Saat ini juga sudah tidak lagi menggantungkan pakan alami (rumput) tetapi sudah mulai menggunakan pakan fragmentasi,” jelasnya.
Pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan ekonomi rakyat melalui ternak kambing mampu menopang kebutuhan sehari-hari, terutama jika ada pengeluaran dadakan. Sebab, pasar kambing masih terbuka lebar dan mudah untuk bisa dijadikan uang.
“Ternak kambing bisa lebih cepat muter nya. Beda kalau ternak sapi, butuh modal besar. Untuk kebutuhan jagong karena banyak sumbangan di masyarakat atau biaya pendidikan, kambing bisa dijadikan penopang, mudah dijual,” kata Sri Suryanto selaku Ketua Kelompok Cah Ngarit Jumapolo.
Komunitas Cah Ngarit Jumapolo sendiri didominasi kalangan muda. Mereka tergerak saat pandemi Covid, karena ekonomi sulit dan akhirnya mereka mencoba ternak dan ikut komunitas Cah Ngarit. Hasilnya juga cukup bagus, karena perkembangan ternak juga baik.
“Kami bangga dengan sebutan Cah Ngarit, karena dengan ngarit kami sehat, murah dan pertahanan ekonomi juga bisa lebih kuat,” tambah dia.
Penggunaan pakan fragmentasi juga menjadi solusi bagi peternak untuk bisa lebih efisien. Terutama menggunakan bahan baku limbah pertanian saat musim tiba. Saat ini pihaknya tengah mempersiapkan pasar kambing dengan penjualan sesuai dengan berat hewan ternak.
“Pasar ini sangat penting bagi kita, karena jika pembelian sesuai dengan berat badan kambing akan menambah keuntungan buat peternak. Selama ini penjualan hanya berdasarkan taksiran, sehingga tidak ada harga yang pasti dan yang diuntungkan pihak-pihak yang tidak ternak secara langsung,” imbuhnya.
Ngobrol santai dengan komunitas Cah Ngarit Jumapolo ini juga dihadiri Anggota DPR RI, dari Dapil IV Jawa Tengah Paryono. Hanya saja anggota Komisi VIII ini hanya berbagi cerita terkait ternak. “Saya itu juga suka ternak, maka di kita ngobrolnya hanya ternak tidak ada yang lain. Saya ingin belajar ternak yang bagus, karena ternak ini jika dikelola dengan bagus, hasilnya justru lebih menjanjikan,” ucap Politisi Senayan tersebut. (Ak/bre)