FOKUS JATENG–CIANJUR– Aksi penyelamatan satwa di lokasi gempa Cianjur masih terus dilakukan oleh Sintesia Animalia Indonesia (SAI).
Kali ini, secara tak sengaja, para relawan rescue hewan ini menemukan kukang di lokasi gempa di antara reruntuhan bangunan yang roboh.
“Satwa mungil ini muncul di antara reruntuhan gempa Cianjur, tepatnya di daerah Sarampad. Entah berpemilik atau lepas dari habitatnya. Hari Jumat kemarin, tim menerima laporan adanya kukang ini, sudah di dalam kandang dan siap diestafet,” jelas Jovand, Ketua Yayasan Sintesia Animalia Indonesia (SAI)/Animal Australia (AA) dalam rilis yang disampaikan untuk Fokusjateng.com, Selasa (13/12/2022).
Dalam operasi penyelamatan hewan di Cianjur, Jovand mengaku tak sendiri, namun bekerjasama dengan dokter hewan Dadang Abdullah di UPT Puskeswan wilayah Cianjur Utara.
Kukang tersebut kemudian dibawa ke Posko hewan dan ternak Cianjur Utara. “Memang terlihat stres. Khawatirnya pas kondisi stres, kukang jadi agresif, warga yang tidak tahu penanganannya kemungkinan berdampak buruk pada kukang. Makanya ini kita coba estafet sampe ke lembaga yang berwenang,” tutur Jovand.
Sebagai antisipasi hal buruk, Jovand langsung berkoordinasi dengn BKSDA Cianjur guna melanjutkan rescue kukang. Pagi tadi, kukang berhasil diserahkan. Jovand juga mengaku, selama terjun di bencana, ini pengalaman pertama rescue kukang.
“Fokus kami di ternak dan pet animals di kunjungan kedua ini, Tapi karena ada laporan kukang, maka kami respon semampu kami. Ini juga pelajaran baru. Syukurlah sudah aman,” lanjut Jovand.
Penyerahan Kukang ke BKSDA Cianjur, Jawa Barat dilakukan tim Animals Australia dan perwakilan CLOW Bandung.
Kukang merupakan primata yang masuk dalam daftar 25 primata terancam punah di dunia ini juga dilindungi oleh peraturan internasional dalam Apendiks I oleh Convention International on Trade of Endangered Species (CITES), yang artinya dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional. (Didik Kartika)