FOKUS JATENG-BOYOLALI- Penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) yang menyerang ternak sapi di sebagian wilayah Boyolali, semakin membuat pemilik sapi was-was. Saat ini, terlaporkan ada 104 sapi yang terserang LSD dan lima diantaranya sembuh.
Di Kabupaten Boyolali, kasus LSD pertama kali ditemukan di Pakang, Andong pada akhir Oktober lalu. Sebanyak empat ternak yang terjangkit penyakit tersebut. Serangan LSD meluas hingga lima kecamatan. Yakni, Andong, Mojosongo, Boyolali, Wonosegoro, Nogosari.
“Ada 104 kasus LSD dengan jumlah sembuh total ada lima ekor sapi. Sisanya masih dalam pengobatan. Jadi kalau kita temukan (Kasus LSD) saat di lapangan ya langsung kita obati, dan sembuh,” kata Kepala Dinas Perternakan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Kamis 12 Desember 2022.
Dijelaskan, kendati sumber penyakitnya berasal dari virus. Penularan LSD bebeda dengan PMK. Jika PMK, penularan cenderung cepat dan fatalitas ternak cukup tinggi. Sedangkan LSD tidak. Penularan LSD melalui vektor seperti gigitan nyamuk, lalat, maupun kutu caplak.
” Sehingga penyebarannya tidak cepat, tergantung karena gigitan vektor tersebut. LSD ini sifatnya sporadis, tidak satu kandang langsung kena semua. Jadi kalau gak tergigit gak tertular,” katanya.
Saat ini, Balai Besar Veteriner Wates, Jogjakarta telah melakukan kajian. Diantaranya dengan mengambil sampel lalat untuk diteliti.
“Kemudian balai Veteriner Wates juga sudah turun mendatangi lokasi. Kita langsung kaji untuk mengambil sampel ke sana,” jelasnya.
Lusi mengimbau, jika ada ternak terkena LSD untuk segera dilaporkan. Agar bisa diobati hingga sembuh. Jangan sampai panik, lalu dijual dengan harga murah.
Disisi lain, tim Disnakan juga terus melakukan vaksinasi terhadap sapi yang ada di sekitar daerah terdampak. “Kalau habis, kita mintakan lagi ke Kementan. Jadi vaksin jalan terus,” imbuhnya.
Disebutkan ada 617 ternak yang sudah mendapatkan vaksin. Begitu ada temuan, seperti di Andong, maka ternak-ternak sekitar juga ikut divaksin. Vaksin akan dilakukan secara bertahap, karena bebarengan dengan vaksin PMK tahap kedua. Ketersediaan vaksin LSD sebanyak 3,7 ribu dosis. Kemudian telah didistribusikan 617 dosis.
“Wonosegoro ada satu sudah sembuh lagi. Memang masyarakat itu jarang laporan resmi, tapi begitu kami menemukan langsung diobati. Nanti seminggu sudah membaik.” (*)