FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sedikitnya 2 200 ton ikan yang budidaya di Karamba Jaring Apung (KJA) Waduk Kedung Ombo (WKO) mati. Itu disebabkankan amoniak dasar waduk yang baik saat fenomena Upwelling. Berpindahnya air permukaan dengan air dasar akibat perbedaan suhu yang cukup signifikan. Kematian ikan di perairan Waduk Kedungombo (WKO) wilayah Kecamatan Kemusu ini sangat memukul para petani keramba. Mengingat nilai kerugian hingga Rp 6 miliar lebih. Ikan yang mati terdiri dari nila, patin dan mujahir.
Terkait hal tersebut, Kodim 0724 Boyolali, juga berupaya memberikan bantuan dengan mengirimkan tenaga ke lokasi keramba. Selain membantu evakuasi ikan yang masih hidup, juga turut membantu pompa air untuk menyemprotkan air ke keramba hingga penguburan ikan yang mati.
“Ikan yang mati di keramba jaring apung (KJA) ini cepat membusuk dan jadi bangkai, sehingga tak layak dikonsumsi,” kata Babinsa Koramil 18/Kemusu Kodim 0724/Boyolali Serda Sujanto dan Serda M Amin yang tengah membantu warga petani KJA Dukuh Bulu Desa Wonoharjo Kecamatan Kemusu Kamis 5 Januari 2023.
Hal itu dilakukan sesuai arahan Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronlad F Siwabesy, agar setiap prajurit TNI selalu membantu kesulitan rakyat, kegiatan Babinsa ini juga merupakan wujud empati dan dukungan untuk membantu warga binaan pada saat terjadi kesulitan.
Kebanyakan ikan yang mati mendadak merupakan ikan yang sudah siap konsumsi. Warga yang terdampak ini pun cuma bisa pasrah, dan harus merugi ratusan juta rupiah. Mereka akhirnya mengangkat ikan yang mati mendadak dan selanjutnya dikubur.
“Ya ada yang belum mati, tapi jumlahnya sedikit,” kata Serda Sujanto.
Untuk ikan yang masih hidup, kata Babinsa yang ukuran kecil tetap dibiarkan di keramba. Sementara untuk ikan yang mati memang harus dikubur, sebab sudah tidak bisa dikonsumsi, karena sudah berbau.
“Yang mati diangkat dan dikubur, sebab sudah tidak layak konsumsi, karena sudah berbau. Banyak yang mati. Kegiatan menguburkan ikan ini juga bertujuan agar pencemaran air tidak meluas dengan adanya bangkai ikan mati dan bau busuk,” imbuh Serda M Amin.
Disisi lain Babinsa juga berupaya memberikan semangat kepada para petani karamba agar bersabar, ikhlas dan selalu semangat, menerima semua kejadian ini sebagai cobaan. (ist)