Kuota Haji Boyolali Sekitar 800 Jemaah, Berangkat Tahun Ini

Kasi Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Sauman (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. Kesepakatan tersebut ditandatangani hari ini oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah. Indonesia dapat jatah kuota haji di 2023 sebanyak 221.000 jemaah. Demikian ungkap Kasi Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Sauman. Meski belum ada pengumuman resmi kuota perdaerah. Namun, diperkirakan kuota haji Boyolali kembali seperti semula. Yakni, sekitar 800 jamaah.
“Sisi lain kita senang, karena sudah cukup lama, hampir 2,5 tahun tertunda. Selain itu, tidak ada pembatasan usia calhaj. Sedangkan kuota Jateng berapa itu kita tunggu pengumuman resminya. Tapi, kalau sudah 100 persen (Kuota haji,red), estimasi perkiraannya Boyolali ada sekitar 700 – 800 calhaj,” katanya, Selasa 10 Januari 2023.
Dijelaskan, Estimasi tersebut dihitung dari jumlah calhaj yang harusnya berangkat 2020 lalu. Yakni, ada sekitar 783 calhaj. Namun, tertunda karena pandemi. Lalu pada 2022, kuota haji Boyolali di bawah 50 persen atau sekitar 318 orang. Namun, hanya 315 yang berangkat karena tiga calhaj menunda karena sakit dan hamil. Sehingga masih ada 400 calhaj yang tertunda. Banyaknya calhaj yang tertunda salah satunya dikarenakan imbas pembasan kuota.
Dibukanya batasan kuota 100 persen ini disambut antusias masyarakat. Terbukti dengan banyaknya pendaftar haji bari. Pada 2022 mencapai 1.098.
“Untuk jamaah yang tertunda pada 2020 ada sekitar 400 dan itu menjadi prioritas baru, ditambahkan sesuai urutan porsi. Informasi ini kan menyenangkan masyarakat, hampir setiap hari selalu ada pertanyaan. Karena ini sebagai angin segar, obat, apalagi tidak ada pembatasan usia,” jelasnya.
Masa tunggu haji mencapai 31-32 tahun jika kuota haji normal 100 persen. Namun, jika terus diberlakukan pembatasan 50 persen. Masa tunggu haji bisa mencapai 64 tahun. Pendaftar haji juga terus bertambah. Sampai November 2021, jumlah calhaj di Boyolali mencapai 22.236 orang. (*)