FOKUS JATENG-BOYOLALI- Setiap musim penghujan, identik dengan berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Peduli dengan kesehatan lingkungan dan tidak ingin DBD berkembang hingga memakan korban, Kodim 0724 Boyolali bergerak melakukan fogging, mengingat sudah dua warga Kelurahan Siswodipuran, Boyolali terjangkit demam berdarah (DB). Minggu 29 Januari 2023.
Seperti yang dilakukan Koramil 01 Boyolali didukung Babinkamtibmas, Lurah Siswodipuran, para Nakes dari Puskesmas dan PMI Boyolali, melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan penduduk.
“Sasarannya, adalah rumah warga dan lingkungan yang dimungkinkan menjadi tempat berkembangbiaknya jentik – jentik,” kata Babinsa Siswodipuran Boyolali, Sertu Lestari.
Dalam pelaksanaannya, anggota Kodim 0724 dibantu Nakes dan perangkat kalurahan, yang sehari sebelum pelaksanaan diumumkan pada warga.
Melalui Babinsa gerakan fogging ini dilaksanakan sebagai langkah antisipasi menekan berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Ini adalah salah satu upaya pencegahan penyakit DBD, ” imbuh Sertu Mulyono anggota Koramil 01 Boyolali.
Menurut Kepala Markas PMI Boyolali, Karsino, untuk memenuhi target fogging, harus dilakukan sesuai SOP. Fogging hanya dapat dilakukan setelah adanya koordinasi dengan pihak terkait. Adapun pelaksanaan fogging dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.
Dijelaskan, pengasapan tersebut dilakukan untuk pengendalian dan pemberantasan nyamuk DBD dan menghindari resistensi nyamuk terhadap insektisida dan pencemaran udara.
“Tindakan fogging ini harus diikuti dengan upaya pencegahan penyakit DBD lainnya agar rantai penyebaran demam berdarah benar-benar terhenti, ” kata Karsino.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan aktivitas 3M Plus yaitu, menguras dan membersihkan tempat yang menjadi penampungan air, dan menutup secara rapat tempat-tempat penampungan air tersebut agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. (ist)