Ambrol, Jembatan Kalikunir Wonosamodro Mendesak Diperbaiki

Yulianto

Jembatan Kalikunir di Desa Repaking, Kecamatan Wonosamodro terancam roboh karena terkikis banjir. (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Jembatan Kalikunir di Desa Repaking, Kecamatan Wonosamodro terancam ambrol akibat terjangan banjir. Tingginya intensitas hujan mengakibatkan air sungai meluap, kondisi tersebut mengakibatkan sayap jembatan runtuh serta abutmen atau pondasi yang semakin tergerus.
Warga pun berharap kerusakan jembatan dapat segera diperbaiki. Mengingat, jembatan tersebut sangat vital untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Jembatan tersebut penghubung antara Desa Repaking dengan wilayah Kabupaten Semarang.
“Kerusakan jembatan Kalikunir ini diakibatkan oleh kikisan aliran sungai yang menyebabkan sayap jembatan roboh dan abutmen terkikis pada beberapa waktu yang lalu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Widodo Munir. Selasa 31 Januari 2023.
Dijelaskan, pihaknya sudah melakukan pengecekan kondisi jembatan tersebut. Pengecekan juga melibatkan perangkat desa setempat serta jajaran DPU PR.
“Begitu ada laporan dau Kades Jumirin pada tanggal 29 Januari, kami langsung melakukan pengecekan ke lokasi guna melihat kondisi jembatan,” ujar Widodo.
Menurut Widodo Munir, Jembatan Kalikunir, dulunya dibangun dengan anggaran dari desa setempat. Menilik kerusakan yang ada maka perlu segera dilakukan perbaikan dengan tetap mengedepankan skala prioritas.
“Apalagi jembatan itu sangat vital bagi warga,” ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya juga mengingatkan warga agar berhati- hati jika melintas jembatan. Utamanya bagi pengguna kendaraan bermotor atau mobil, harus melintas bergantian. Saat ini, warga sudah memasang tanda peringatan bagi para pengguna jalan. Dikhawatirkan, jika dibiarkan terlalu lama, maka kondisi jembatan bakal semakin parah. Apalagi, hujan deras masih terus terjadi sehingga memicu banjir Sungai Kalikunir. Aliran banjir bakal terus menggerus pondasi jembatan.
“Sebelum terjadinya efek yang lebih parah pada jembatan itu, maka perlu segera dilakukan perbaikan dengan tetap mengindahkan skala prioritas karena merupakan jalur vital perekonomian.” (**)