FOKUS JATENG-BOYOLALI-Awan panas guguran Gunung Merapi pagi tadi berdampak hujan abu di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Boyolali. Hujan abu tipis terpantau terjadi di sebagian wilayah kecamatan Musuk dan Tamansari.
“Iya, hujan abu tapi tipis. Hujan abu mulai sekitar pukul 07.35 WIB,” kata Dono Sapari, warga Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk pada Rabu 8 Pebruari 2023.
Abu vulkanik dari Gunung Merapi itu tampak menempel di dedaunan. Ketika didekati tampak ada bintik-bintik putih yang merupakan abu vulkanik. Tak hanya itu, kondisi jalan terlihat sedikit memutih tertutup abu. Kendaraan bermotor yang melaju cukup kencang, abu pun terlihat beterbangan.
Hujan abu terjadi setelah gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran, pagi ini. Material vulkanik mengguyur sejumlah desa di Kecamatan Musuk l. Selain itu, dilaporkan hujan abu juga terjadi di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari.
Seorang warga Mriyan, Yudi mengatakan hujan abu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Namun tipis sekali. Hujan abu terasa saat diluar ruang membuat mata kelilipan dan terasa pedih.
“Tadi sekitar jam delapan sudah reda, tipis saja. Kelihatan nempel di daun-daun dan ke mata rasanya pedih,” katanya menambahkan hujan abu hanya berlangsung sebentar. Hujan abu tipis ini pun tidak sampai mengganggu aktivitas warga. Warga di lereng Gunung Merapi sisi timur itu tetap beraktivitas normal seperti biasanya. Warga yang mayoritas bekerja sebagai petani itu tetap ke ladangnya, untuk mengurus tanaman pertaniannya maupun mencari rumput sebagai pakan ternaknya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Widodo Munir, membenarkan terjadinya hujan abu di lereng Gunung Merapi wilayah Boyolali. Ada tiga desa yang terkena hujan abu Merapi tersebut. “Sruni Kecamatan Musuk, Mriyan dan Sangup di Kecamatan Tamansari. Hujan abu hanya sekitar 15 menit,” katanya.
Selain itu, sebanyak 10 ribu masker dibagikan ke lima desa di dua kecamatan. Masing-masing desa mendapat alokasi dua ribu masker. Baru sisanya diserahkan ke Kecamatan. Hal tersebut untuk menghindarkan warga dari iritasi abu vulkanik.
Menurut Widodo hujan abu Gunung Merapi tidak menganggu aktivitas masyarakat di tiga desa. Masyarakat tetap melakukan kegiatan seperti biasa.
Sementara gunung Merapi saat ini terlihat karena tertutup kabut dan mendung. Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Tri Mujiyanto, mengatakan terjadi awan panas guguran pukul 07.10 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 52 mm dan durasi 130 detik.
“Jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya ke Kali Boyong,” kata Tri Mujiyanto.
Adapun dampak dari awan panas guguran Gunung Merapi tersebut untuk wilayah Kabupaten Boyolali yaitu di Desa Sangup Kecamatan Tamansari dan Desa Sruni Kecamatan Musuk terjadi hujan abu tipis, dan saat ini hujan abu sudah reda. (**)