Teras Rumah dan Warung Tertimpa Pohon Tumbang di Boyolali

TRC BPBD Boyolali bersama warga melakukan upaya pembersihan pohon bulu yang tumbang di Desa Kebon Gulo, Musuk (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Sebatang pohon Bulu yang diperkirakan berusia ratusan tahun mendadak tumbang, hingga menimpa teras rumah dan warung makan di Dukuh/Desa Kebon gulo RT 03 RW 01 Kecamatan Musuk Boyolali pada Rabu 8 Pebruari 2023 sekitar pukul 23.05 WIB. Tidak hanya itu, satu unit sepeda motor Honda Vario ikut rusak tertimpa pohon itu. Beruntung, tumbangnya pohon besar itu tidak menimpa penghuni rumah.
Menurut Sumidi (50) pemilik warung, saat itu, dia dan keluarga baru saja berbenah selepas berjualan nasi goreng. Saat mencuci piring, perasaannya sudah tak enak. Suara berderak-derak terdengar sangat jelas dari pohon besar yang ada di depan rumahnya.
“Kebetulan tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB nasi goreng sudah habis. Padahal biasanya kami jualan sampai pukul 23.00 WIB,” kata Sumidi, Kamis 9 Pebruari 2023.
Seperti merasa akan terjadi sesuatu, Sumidi pun meminta isteri dan anaknya segera bergegas untuk menjauh setelah seluruh alat masak dan piring selesai dicuci. Benar saja, tak berselang lama kemudian, batang tersebut roboh ke timur, menimpa warung makan miliknya.
“Beruntung kami semua sudah menjauh semuanya. Akan tetapi Sepeda motor belum sempat disingkirkan, masih ada di teras,” tambahnya.
Padahal, sepeda motor Honda Vario yang baru dibeli 6 bulan lalu, kini pada bagian depan sepeda motor sudah tak berbentuk lagi. Rangka utama sepeda motor bernomor polisi AD -3558-KD patah. Sepeda motor yang dibeli dengan harga Rp 26,7 juta itu tak bisa gunakan lagi.
“Iya ini yang hancur total sepeda motor. Padahal baru beli 6 bulan yang lalu,” ujarnya
Kepala Desa Kebon Gulo, Warsono mengatakan tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja, kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp 57 juta. Kades menyatakan jika pohon ini sudah berusia ratusan tahun.
“Sejak Mbah buyut saya itu, pohon ini sudah ada dan besar seperti ini,” katanya.

*Sudah Ada Firasat Sebelumnya*
Sumidi mengatakan, sebelum pohon besar itu tumbang, ayahnya sudah mendapatkan firasat akan terjadi sesuatu. Mendengar hal itu, Sumidi kemudian memindahkan mobil pikap ke tempat yang aman. Kebetulan, kebetulan pukul 22.00 WIB, nasi gorengnya sudah habis. Kemudian sekitar pukul 23.00 WIB dia yang sudah selesai jualan lalu ke jalan depan warung.
“Yang di warung itu Mbah, sama anak saya. Perasaan saya kan sudah tidak enak. Saya suruh mereka keluar ke jalan,” jelasnya.
Ibu dan anaknya pun langsung keluar ke jalan mengikuti instruksinya. Benar saja, belum ada 5 menit, pohon tersebut kemudian tumbang.
“Alhamdulillah, kami sekeluarga tidak terjadi apa-apa. Semuanya masih sehat tidak ada yang terluka,” katanya.
Sementara itu, juru kunci pohon bulu, Rejo Witono (83) yang juga ayahnya Sumidi mengaku sudah mendapatkan firasat sebelumnya. Yakni pohon Bulu ditunggu sosok ghaib bernama Mbah Truno. Sehingga selain ada juru kuncinya, pohon itu juga diberi pagar keliling.
“Malam sebelum peristiwa ini, Saya tak bisa tidur. Istilahnya impen-impenen dan perasaan saya tidak tenang,” katanya.
Dalam mimpinya itu, dia seakan mendapat pesan ghaib untuk meminta anak cucunya pergi ke Jakarta. Pesan itu, mengisyaratkan supaya, Sumidi anaknya serta cucunya menjauh sementara dari pohon tersebut. Kemudian, beberapa jam sebelum kejadian, sekitar pukul 20.00 WIB, dia kembali mendapatkan firasat.
“Saya pun minta kendaraan dan Mbah putri (isterinya) segera keluar rumah ke jalan. Mbah e arep ngedunke kayune (Mbah mau menurunkan kayu),” jelasnya.
Benar saja, pada pukul 23.05 WIB, tak ada angin tak ada hujan, batang pohon Bulu ini tumbang.Beruntung tak ada korban jiwa atau luka. “Memang di sini (pohon bulu) tidak pernah melukai orang,” katanya.(**)