FOKUS JATENG-BOYOLALI– Peserta yang sudah mendaftar kepesertaan Program JKN selain bisa digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP ataupun rumah sakit, peserta juga dapat memperoleh benefit seperti penggunaan alat bantu kesehatan sesuai dengan indikasi medis.
Menurut Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Maya Susanti, alat bantu kesehatan yang cukup banyak dicari salah satunya kacamata. Mengingat gangguan penglihatan lebih banyak terjadi daripada gangguan kesehatan lainnya yang membutuhkan piranti alat bantu,Selasa 14 Pebruari 2023.
Dijelaskan, seiring canggihnya teknologi menuntut aktivitas di perkantoran, sekolah, rumah tangga lebih banyak dilakukan didepan computer, ponsel, gawai hingga televisi. Sehingga berpotensi munculnya kelelahan, kering bahkan nyeri pada mata.
“Sepanjang tahun 2022 data peserta JKN di BPJS Kesehatan Cabang Boyolali yang melakukan klaim pelayanan kacamata mencapai 4.531 kasus. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan alat bantu kesehatan lainnya seperti kruk, collar neck, korset dan hearing ad yang hanya mencapai 1.463 penggunaan,”tambah Maya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat Boyolali dan Klaten, jika memiliki gangguan mata, maka peserta dapat langsung ke FKTP tempatnya terdaftar untuk mendapatkan rujukan alat bantu kaca mata ke Optik jejaring BPJS Kesehatan terdekat.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seluruh peserta JKN mempunyai hak untuk mendapatkan benefit bantuan kacamata sesuai dengan kelas terdaftar. Namun perlu diperhatikan bahwa benefit kacamata tersebut hanya dapat diberikan sesuai dengan indikasi medis yang jelas dari dokter serta selama peserta JKN-KIS mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Berikut daftar plafon kaca mata yang diperoleh oleh peserta kelas I sebanyak Rp. 300.000, kelas II Rp. 200.000 dan peserta kelas III Rp. 150.000, yang bisa dimanfaatkan setiap 2 tahun sekali ke 4 Optik di Kabupaten Boyolali dan 3 Optik di kabupaten Klaten mitra BPJS Kesehatan.
Sementara itu, mitra optik yang telah bekerja sama di Kabupaten Boyolali adalah Optik Kurnia,Optik Ibrahim, Optik Noer dan Optik Visus. Kemudian diarea Kabupaten Klaten yang telah bekerja sama yaitu Optik Kurnia, Optik Paris Mumpuni dan Optik Pranoto.
Pada kesempatan lain Pemilik Optik Visus, Budi Wiyono yang telah bekerja sama sejak tahun 2011 merasa sangat senang telah bekerja sama dengan Bpjs Kesehatan, banyak masyarakat yang mengakses pelayanan benefit kacamata dengan menggunakan fasilitas dari Bpjs Kesehatan. Kebijakan dari Bpjs Kesehatan juga sesuai standar waktu penggunaan saat kacamata mulai digunakan. Rata-rata penurunan kualitas kacamata itu diangka 2 tahun jadi sangat sesuai dengan aturan bahwa 2 tahun sekali peserta dapat mengajukan benefit kacamata dengan indikasi medis.
“Sebagai mitra yang ditunjuk oleh BPJS Kesehatan, saya selalu menunjukkan bahwa optik kamipun mampu bersaing dengan optik-optik lainnya yang tidak kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Kami berikan kualitas kacamata yang baik, selalu mengupgrade sarana dan prasarana dan pengetahuan SDM untuk memberikan pelayanan yang ramah kepada peserta JKN,” kata Budi.
Sebagai mitra, Budi juga menuturkan akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta JKN. Sebagai Penyedia Pelayanan Kesehatan yang bermitra dengan Bpjs Kesehatan dan konsumen Program JKN, Budi berusaha memberikan pelayanan terbaik karena tentunya ia dan keluarganya juga ingin memperoleh pelayanan terbaik juga. Ia juga mengaku selama ini sudah sangat puas saat menggunakan pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit,hanya perlu dipertahankan saja. (ist)
Begini Caranya Agar Mendapat Benefit Kacamata dari Program JKN
