FOKUS JATENG-BOYOLALI- Hujan deras yang mengguyur dengan intensitas tinggi dalam waktu cukup lama di kawasan Lereng timur Merapi- Merbabu, Kecamatan Selo memicu terjadinya longsor di sejumlah titik. Kendati sempat menutup akses jalan, namun tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Widodo melalui Supervisor, Rima Kusuma Prasetyaningrum menjelaskan, longsor tersebut terjadi pada Selasa 14 Pebruari petang. Longsor di lokasi pertama berada di jalur penghubung Dukuh Gebyok-Dukuh Senet, Kecamatan Selo. Ia mengungkapkan jalur tersebut merupakan jalan kabupaten, tinggi longsoran sekitar 20 meter dan lebar 10 meter. Rima mengungkapkan warga bergotong royong membersihkan dengan menggunakan alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Kemudian, longsor juga terjadi di Dukuh Gesikan, Desa Jrakah dan Dukuh Grintingan, Desa Lencoh, keduanya masuk wilayah Kecamatan Selo.
Diungkapkan, kejadian di Dukuh Gesikan, talut dan sebagian pondasi rumah milik Sawit longsor ukuran 7x6m. Selain itu bahu jalan juga amblas. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD langsung melakukan assessment serta menghimbau warga sekitar lokasi longsor untuk mewaspadai kemungkinan longsor susulan. Mengingat, hujan deras masih saja terjadi.
“Kami himbau warga agar tetap waspada,” katanya, Rabu 15 Pebruari 2023.
Selain itu, ia mengatakan longsor juga terjadi di Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) pada Selasa dini hari. Tepatnya di Dukuh Grintingan, Lencoh, Selo berupa tebing longsor. Material longsor menutup jalan penghubung antar desa.
Bahkan, pada sisi utara longsoran ada jembatan yang tersumbat menyebabkan luapan air yang membawa material tanah. Campuran air dan tanah memicu lumpur yang mengakibatkan satu mobil dan empat sepeda motor sempat terjebak.
“Pada awalnya mobil dan motor tidak bisa lewat sebelum dibersihkan relawan.Beruntung, semua berhasil diselamatkan,” katanya. (*)