FOKUS JATENG-SRAGEN-Pengolahan bank sampah Kelompok Wanita Tani (KWT) Gemah Ripah Dukuh Cumpleng, Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mendadak mendapat kunjungan bule cantik asal Jerman bernama Miss Claudia.
Diketahui Claudia berkunjung ke Sragen untuk melihat kehidupan di pedesaan di Bumi Sukowati. Menurutnya, kehidupan di Sragen sangat nyaman dan warganya sangat ramah. Mengetahui pengolahan sampah yang ada di Desa Tangkil, Claudia penasan dan langsung mendatangi kelompok tani pengelola bank sampah tersebut.
Ditemui di sela kunjungannya, ia mengatakan bahwa sangat tertarik dengan pengolahan bank sampah dan ternyata sampah bisa diolah dikumpulkan dimanfaatkan. “Ini sangat menarik sekali sampah bisa dikumpulkan dan diolah kembali. Di sini juga bisa berkebun, kegiatan ini sangat menarik sekali dan sangat positif peduli dengan lingkungan,” kata Claudia, Selasa 21 Februari 2023.
Claudia juga memberikan opininya soal situasi pedesaan di Sragen saat ini, ia sangat berharap dengan kegiatan kelompok tani wanita gemah ripah bisa tambah semangat. “Semanagt dan semakin berkembang dan bisa memperdayakan sampah dan pengolahan perkebunan, tidak ada sesuatu yang bagus kecuali dia melakukan, jadi harus dilakukan, kalau untuk yang positif tidak hanya ide ide saja jadi harus dilakukan, saya suka prnggolahan bank sampah ini,” bebernya.
Meneger pengolahan bank sampah, Isyana Darmastuti Raras Anindyasar pada wartawan menyampaikan pengolahan bank sampah ini sudah berjalan 3 tahun dan memiliki anggota yang cukup banyak.
“Udah 3 tahun, sampah dikumpulkan disini, untuk warga saat setor sampah disini sistemnya mendapat buku tabungan setiap setor, biasanya ada kardus 1 kg, setiap 5 bulan sekali nanti warga mendapat uang perorang ada yang dapat 200, 300 sampai 500 ribu,” ujar Raras.
Kelompok tani wanita gemah ripah Dukuh Cumpleng memiliki kordinator mbak tri, sekrtaris Danik, bendahara Tutik, tim pemilih sampah Rajiyem dan Painem dan Siti.
“Kita alihkan kegitan ini dengan membentuk organisasi tani wanita selama ini taunya nandur dan ngopeni sayuran, tapi kita juga punya program bank sampah ini, kita pilah dan kita jual, allhamdulilah hasilnya bisa bermanfaat,” berbernya.
Sementara itu, Mursiti, bu lurah Desa Tangkil Sragen berharap dengan kunjugan ini bisa menjadi semangat baru dan inovasi baru untuk kelompok tani wanita. “Semakin semangat dan semakin inovasi berkembang, dulu dari berkebun sekarang berkembang menjadi bank sampah, kami dari pemerintah desa akan terus mendukung,” ujarnya. (Hur)