Puluhan Warga Boyolali Keracunan Makanan Usai Resepsi Pernikahan

warga mengikuti pengobatan massal dari Dinas Kesehatan Boyolali. Pengobatan sempat dipusatkan di joglo perkumpulan milik warga setempat (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Puluhan warga Kelurahan Banaran, Boyolali Kota, dikabarkan mengalami keracunan saat usai menyantap makanan di sebuah acara resepsi pernikahan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengambil delapan sampel makanan untuk mengetahui penyebab keracunan massal tersebut.

Kapolsek Boyolali Kota, AKP Joko Winarno saat dikonfirmasi membenarkan. Kejadian keracunan menimpa puluhan undangan pesta pernikahan. Kejadian bermula pada Minggu 26 Pebruari saat resepsi pernikahan di Kampung Kismo Budoyo, Kelurahan Banaran, Boyolali Kota. Ada 250 undangan yang hadir, terdiri dari keluarga besan pihak laki-laki ada 100 orang, anak-anak 100 orang dan warga rewangan 150 orang.

“Kejadian ini baru diketahui pada Senin (27 Pebruari) pagi pukul 09.00, dugaan telah terjadi keracunan pasca mengkonsumsi makanan dalam acara pernikahan pada hari sebelumnya. Namun, gejala sudah muncul sejak Minggu sore,” katanya. Senin 27 Pebruari 2023.

Pasca kejadian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mengambil tindakan cepat, bahkan sempat mendirikan posko kesehatan di balai warga untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban. Ada satu orang menjalani rawat inap dan seratusan lainnya rawat jalan.

“Kejadian luar biasa (KLB) ini terjadi pada 26 Februari pasca menyantap hidangan hajatan. Gejala paling banyak dirasakan setelah habis Maghrib. Yang dirasakan itu mual, muntah dan diare. Kami langsung melakukan pengambilan sampel makanan dan minuman serta melakukan pengobaran masal. Jumlah penderita sementara ada 77 orang dan satu dirawat inap,” kata Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti.

Pihaknya lantas melakukan pengecekan sampel makanan dan minuman yang disajikan saat hajatan. Ada delapan jenis yang diambil sampelnya untuk dikirim ke laboratorium. Diantaranya, sambel goreng ati, terik daging, sop dengan isian ayam, jamur putih, wortel, kuah sop, daging ayam. Kemudian roti, kacang mete, sosis, es puter dan krupuk. Selain itu, dinkes juga mengambil sampel air yang digunakan untuk memasak.

“Data di lapangan, jumlah undangan ada 250 orang. Terdiri dari tamu besan yakni 100 orang warga Candigatak RT 10 RW 03, Cepogo, dan pihak keluarga 100 orang serta rewangan,”katanya.

Menurut warga setempat Joko Afrianto (43), kegiatan hajatan tersebut sebenarnya berjalan lancar. Namun malam harinya, sekitar jam 19.00, rencananya akan langsung diadakan acara ngunduh mantu di rumah besan di Dukuh Candirejo, Desa Candigatak, Kecamatan Cepogo.

Hanya saja, saat akan berangkat diketahui banyak yang mengalami mual dan diare, sehingga tidak bisa ikut ke tempat besan.

“Sewaktu perjalanan ke rumah besan juga terdapat anggota rombongan muntah- muntah di dalam mobil, begitu juga keluarga besan juga sama,” katanya.

Selanjutnya, mereka ini dibawa ke rumah sakit. Hingga keesokan harinya warga lalu mengikuti pengobatan massal dari Dinas Kesehatan Boyolali. Pengobatan sempat dipusatkan di joglo perkumpulan milik warga.  (*)