FOKUS JATENG-BOYOLALI- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Boyolali sukses menggelar Musyawarah Kerja (Muker) pada Selasa 28 Februari 2023 di Boyolali. Pada kegiatan tersebut, ada sejumlah program prioritas yang akan dijalankan selama setahun ke depan seperti peningkatan pelayanan masyarakat dan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Ketua PMI Boyolali, Sunarno, mengungkapkan ada sejumlah program kerja yang akan dijalankan tahun ini. Seperti bulan dana hingga hibah dari Pemkab Boyolali. “Rencana kerja tahun ini akan lebih inovatif dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Selain itu, Sunarno menambahkan akan lebih fokus pada peningkatan pelayanan masyarakat dan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Peningkatan kapasitas SDM ini diberikan pada relawan-relawan kita. Agar setiap event sosial maupun kebencanaan agar mampu menangani secara lebih safety dan keamanan bisa dipertanggungjawabkan, selalu tepat waktu dan tepat sasaran,” katanya.
Peningkatan SDM diupayakan dengan pelatihan. Pihaknya mendatangkan pembicara yang kompeten dibidangnya. Lalu peningkatan SDM khususnya bagian kebencanaan. Termasuk memantau kesehatan para relawan. Agar setiap kali ditugaskan di lapangan untuk membantu penanganan kebencanaan. Sehingga relawan tetap siap dan sehat.
“Kami bersinergi dengan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Terutama dalam membantu dalam setiap penanganan kebencanaan,” ujarnya.
Turut hadir dalam Muker tersebut, Sekda Boyolali Masruri dan Wakil Ketua PMI Provinsi Jateng, Edi Susanto.
Dalam kesempatan itu, Edi Susanto menuturkan, selama pandemi banyak kegiatan tertunda. Kegiatan itu mulai berjalan pada 2020 terus bergerak hingga saat ini.
Disebutkan sejumlah kegiatan itu diantaranya relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di empat desa di Kabupaten Kebumen. Juga ada pendampingan di 10 sekolah.
“Kami juga mengadakan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kapasitas relawan. Seperti pelatihan Sibat, pembina PMR, posko, TDB, pertolongan pertama kajian resiko, dan lainnya,” ujarnya.
Kemudian, PMI provinsi Jateng juga melakukan kajian risiko bencana di desa dan sekolah. Baik dalam hal kesehatan maupun kebencanaan. Pihaknya juga menggandeng perguruan tinggi dalam kegiatan PMI. Serta menyukseskan kampanye kesiapsiagaan di desa maupun sekolah. (*)