TNI Polri Boyolali Donasikan Pakan Ternak ke Warga Terdampak Erupsi

Kodim 0724 dan Polres Boyolali mencari rumput untuk didonasikan kepada para warga yang memiliki ternak di tiga desa terdampak yang membutuhkan (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronald F Siwabessy mengatakan jajaran Kodim 0724 dan Polres Boyolali, serta unsur relawan kebencanaan masih mendatangkan rumput untuk disalurkan kepada warga yang memiliki ternak di beberapa desa terdampak abu vulkanik Gunung Marapi di wilayah Boyolali.
“Bantuan pakan ternak sangat dibutuhkan peternak lantaran sumber pakan ternak tersebut banyak yang tertutup abu vulkanik akibat meningkatnya aktivitas Merapi,” kata Dandim. Kamis 16 Maret 2023.
Dijelaskan, pihaknya menjawab keluhan warga masyarakat dengan mengerahkan kendaraan milik TNI-Polri untuk mengangkut bantuan hijauan pakan ternak kemudian didonasikan kepada para warga yang memiliki ternak di wilayah terdampak yang membutuhkan.
“Kami bersama -sama berupaya mencari rumput ( ngarit-red ) hijau untuk membantu menyediakan pakan ternak milik warga yang terdampat erupsi seperti di Desa Jrakah, Desa Klakah dan Desa Tlogolele Kecamatan Selo,” imbuhnya.
Tak tangung -tanggung , mereka terjun langsung ngarit di daerah Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali.
Kendaraan milik TNI-Polri juga dikerahkan untuk mengangkut bantuan pakan ternak berupa rumput gajah ( kolonjono) yang diperoleh dari wilayah Jelok Kecamatan Cepogo.
“Sejak Selasa (14 Maret) sampai hari ini kami terus berupaya mencari rumput hijau untuk kami donasikan kepada para warga pemilik ternak yang terdampak.”
Banyak warga berkeluh kesah selama erupsi Merapi tidak turun hujan sehingga mengakibatkan tanaman rumput untuk pakan ternak masih tertutup debu sehingga mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak mereka. “jadi, kami berinisiatif memberikan bantuan semoga bisa meringankan beban warga masyarakat khususnya para peternak di Desa Tlogolele,” kata Dandim.
Menurut Dandim, secara umum aktivitas vulkanik Merapi memang masih berlanjut, namun eskalasinya mulai menunjukkan penurunan. “Awan panas guguran masih berlangsung, namun intensitasnya mulai berkurang dan semoga semakin normal kembali,” ujarnya.
Suyitno (45) salah satu warga Tlogolele yang terdampak abu vulkanik menjelaskan, bantuan pakan ternak berupa rumput saat ini adalah yang paling dibutuhkan oleh peternak di lereng Merapi yang terdampak erupsi.
“Kami para petani sudah kesulitan mencari pakan sejak tiga hari terakhir. Apalagi situasi masih seperti ini, tidak turun hujan yang membuat rumput tidak bisa dibuat menjadi pakan. Di kawasan sini rumput tertutup abu. Terima kasih dengan bantuannya, kami memang sulit cari pakan hijauan karena erupsi ” ujar Suyitno
” Matur nuwun bapak polisi dan bapak tentara, kami memang sulit cari pakan karena erupsi,” pungkas Suyitno. (*)