Tak Capai FCR, Tarif Air Minum Naik Rp 250

Penanaman pohon bersama Kelompok Tani Mulyo Cepogo Boyolali (doc/Fokusjateng.com)

 

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Tarif air bersih Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali naik Rp 250 per meter³ (m³) untuk blok konsumsi pertama pada bulan Maret ini. Namun Perumda Air Minum Tirta Ampera menyatakan tidak ada kenaikan bagi klasifikasi rumah tangga 1, sosial umum dan sosial khusus.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali Sunarno mengatakan tarif bagi masyarakat yang lain, pihaknya meminta agar dapat mengikuti sesuai aturan yang berlaku. Yakni, berdasarkan Permendagri Nomor 71 Tahun 2016 Tentang kebutuhan dasar air dan tarif untuk standar kebutuhan pokok Air Minum. Kemudian SK Gubernur Jateng Nomor 561/54 tahun 2022, tentang upah minimum pada 35 kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah tahun 2023.
Tidak hanya aturan tersebut, ia juga menyebutkan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 9 Tahun 2023 Tentang Tarif Air Minum Pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Ampera Kabupaten Boyolali.
“Jadi untuk tarif, golongan sosial umum, khusus, RT 1 tidak ada kenaikan. Sedangkan golongan lainnya itu, tarif air minum naik Rp 250 per meter³. Kalau kita simulasikan pembayaran pasca naik ya, dengan asumsi air 10 meter³ per bulan, selisih pembayarannya tidak banyak hanya Rp 2 ribu sampai Rp 9,5 ribu. Itu perhitungan untuk golongan RT 1 – RT 4. Kalaupun dirupiahkan perbulan, golongan RT 4 hanya Rp 66 ribu. Artinya masih dibawah 4 persen dari UMK,” katanya. Selasa 21 Maret 2023.
Sunarno menambahkan, kenaikan tarif dan biaya abonemen ini juga berdasarkan rekomendasi dari hasil audit BPKP. Hasil audit dan pemeriksaan kinerja pada 2021, tarif yang berlaku saat ini belum full cost recovery (FCR). Perumda Air Minum Tirta Ampera mengalami minus dari tarif yang berlaku. Yakni pada 2021, tarif rata-rata air sebesar Rp 5.770,36 per meter³. Sedangkan harga pokok produksi air sebesar Rp 5.776,52 per meter³.
“Kenaikan tarif ini juga berdasarkan rekomendasi Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) karena tak mencapai FCR atau tidak ada keuntungan. Tidak hanya tarif, abonemen alias biaya berlangganan pelanggan Perumda Air Minum Tirta Ampera ikut naik. Selain itu sejak 2017 lalu tarif air minum tidak pernah mengalami kenaikan sementara beban produksi terus naik,” imbuhnya.
Adapun jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Ampera Kabupaten Boyolali sebanyak 65567 sambungan rumah per Desember 2022, sedangkan target tahun ini sebanyak 2403 sambungan baru. Selain itu, berbagai program sosial juga dilakukan Perumda Air Minum Tirta Ampera. Diantaranya, pembuatan sumur resapan dan penanaman pohon. Kedua program tersebut sudah dijalankan rutin sejak 2020 sampai sekarang. Lokasinya juga menyebar di Boyolali. (ist)