FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Gelaran turnamen sepak bola Piala DPRD 2023 yang berlangsung di lapangan Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar, terpaksa harus dihentikan dan tanpa penonton, Senin (27/03).
Hal ini ditengarai Turnamen Piala DPRD Karanganyar yang diikuti 32 tim tersebut belum mengantongi ijin keramaian dan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh peserta turnamen.
Salah satu penonton asal Mojogedang, Harno mengaku kecewa tidak bisa menyaksikan pertandingan tim kebanggaannya. Hal itu dikarenakan dari panitia tidak mengijinkan adanya penonton yang boleh masuk area lapangan. “Tidak boleh masuk, katanya sih belum berijin,” katanya saat ditemui awak media di depan kantor Desa Jati.
Padahal, dari gelaran pertandingan sebelumnya panitia sudah menjual tiket sebesar Rp 5.000 per penonton. Namun untuk pertandingan Senin (27/03), penonton tidak boleh masuk.
Tak hanya tidak boleh ada penonton, pertandingan yang mempertemukan kesebelasan Putra Kaliboto melawan Persesam itu juga dibubarkan, saat pertandingan belum sampai babak pertama selesai. “Tidak tau kenapa, tiba-tiba dibubarkan. Skor sementara juga masih 1:1,” tambah pria yang mengaku terpaksa menonton melalui celah pagar di luar lapangan itu.
Wakil Ketua DPRD Tony Hatmoko saat ditemui di lokasi menyebutkan, tidak adanya penonton dalan Turnamen Piala DPRD karena perijinan dari kepolisian belum turun. “Karena menang ijinnya belum turun, jadi pertandingan dilaksanakan tanpa penonton,” jawabnya.
Pihaknya juga tidak bisa memastikan sampai kapan pertandingan Piala DPRD itu tanpa penonton tersebut. “Ya sampai nanti ijinnya keluar, baru bisa melaksanakan dengan penonton,” imbuhnya.
Sementara terkait pertandingan antara Putra Kaliboto melawan Persesam dihentikan, hal itu lantaran adanya pelanggaran yang dilakukan Persesam. Hal ini karena kesebelasan Persesam memainkan pemain asing melebihi kapasitas yang telah diterapkan panitia.
“Bukan dibubarkan, tapi didiskualifikasi. Karena Persesam memainkan 6 pemain asing. Padahal dalam aturannya jelas, setiap tim boleh memainkan pemain asing maksimal 5 dan enam pemain harus lokal Karanganyar,” jelas Tony. (Re/bre)