FOKUS JATENG-BOYOLALI-202 makam di Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali yang terdampak proyek tol Solo-Jogja resmi dipindahkan, terhitung mulai Senin 3 April 2023 hingga Jumat 7 April 2023.
Makam dipindahkan ke lokasi pemakaman baru. Tepatnya di sebelah barat trase jalan tol. Tampak pekerja menggunakan cangkul dan linggis untuk membongkar kijing.
Pelaksana pemindahan makam, Al Iswat, sempat menemukan satu jenazah utuh saat proses pembongkaran makam tersebut. Namun demikian, sebagian jenazah sudah menyatu dengan tanah. Bahkan, ada pula ditemukan dua jenazah dalam satu liang. Hanya saja, jenazah yang satunya tidak terdaftar.
Pada saat membuka makam, masing-masing orang yang bertugas memiliki ritual seperti mengkhususkan doa (bertawasul) sesuai nama yang dimakamkan dan dilakukan di setiap saat membuka makam.
Setelah digali, jasad dipindah ke tempat pemulasaran. Di sana jasad dikafani ulang lalu diberi minyak wangi dan juga disemprot dengan air zamzam sebagai syarat penyempurnaan.
Setelah itu jasad dikuburkan di makam yang baru. Layaknya menguburkan jenazah dengan cara penyelenggaraan jenazah pada umumnya.
Koordinator Pelaksana Pemindahan Makam dari Al Iswat, Dwi Joko Yudho, mengatakan ditemukan satu jenazah utuh pada Senin pagi.
“Tadi, yang ditemukan utuh itu, sudah 3,5tahun dimakamkan,” katanya.
Joko mengaku tak bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan jenazah untuk hancur sejak dimakamkan. Namun, ia mengatakan pernah menemukan jasad yang sudah dimakamkan 30 tahun masih utuh.
Dijelaskan, proses pemindahan makam dimulai setiap pukul 06.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB. “Pekerjaan di makam itu tidak lebih dari pukul 17.00 WIB. Kalau sudah lebih dari itu kan sudah bukan alam kita manusia. Jadi, kami mengamankan diri saja, agar sama-sama selamat,” ujarnya.
Disebutkan ada sekitar 30 pekerja yang terlibat untuk pemindahan makam yang terdiri dari 22 orang penggali, lalu ada orang pencatat, tim pengganti kafan, spiritual, dan lain-lain.
Sementara, Hendarto Setyo Wibowo, juru bicara ahli waris, mengatakan pemindahan makam sesuai kesepakatan antara ahli waris dengan pelaksana proyek tol Solo- Jogja. Untuk setiap makam, ahli waris mendapatkan uang ganti rugi (UGR) yang besarnya bervariasi sekitar Rp 4 juta – Rp 6 juta/ makam.
“Kami semua para ahli waris menerima dengan lapang dada pemindahan makam ini. Total ada 202 makam dengan besaran UGR mencapai 1,037 miliar,” kata Hendarto yang juga menjabat asisten 1 Sekda Boyolali. (**)