Babinsa Gotong Royong Bangun Pagar Bambu di Jembatan dan Patok Darurat Peduli Lingkungan

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Upaya TNI dalam membantu pembangunan desa, merupakan salah satu wujud tugas pembinaan teritorial (Binter) sebagai mitra untuk selalu hadir di masyarakat. Hal tersebut dikatakan oleh Babinsa Koramil Wonosegoro Kodim 0724 Boyolali Pelda Mustakim saat kerja bakti pembuatan patok darurat untuk mencegah Longsor, di Dukuh Gumuk Rejo Desa Repaking Kecamatan Wonosamudro Kabupaten Boyolali. Rabu 5 April 2023.
Wartono (45) salah satu warga yang ikut kerja bakti, upaya pembuatan patok darurat tersebut dilakukan, karena dikhawatirkan dampak dari abrasi akan bisa melebar menghabiskan jalan Desa.
“Saat kami memasang patok dan melakukan penimbunan dibibir jalan agar tidak melebar dan menghabiskan jalan utama serta mengganggu kelancaran transportasi jalan di Dukuh Gumuk Rejo” ucapnya.
Kepala Dusun (Kadus) 4 Desa Repaking Sutoyo menambahkan, bahwa pembuatan tanggul darurat itu, dilakukan dengan pemasangan patok bambu dan penimbunan longsor sepanjang 15 meter, dan itu adalah langkah awal pemerintah desa melakukan upaya pencegahan, jika terjadi longsor susulan.
“Terima kasih kepada Babinsa Babinsa Repaking Koramil 17/Wonosegoro yang sudah membantu dan mendukung serta mensupport warga kami, dalam melaksanakan pembuatan tanggul darurat dan penimbunan longsor dapat berjalan lancar,” terangnya.
Sementara di Desa Selodoko, Ampel, Babinsa Koramil Ampel Serka Ngadikin bersama warga membuat pagar dari bambu sebagai penghalang untuk menjaga kebersihan sungai. Langkah pemasangan pagar tersebut mendapat apresiasi dari warga Desa Selodoko yang tak ingin sungainya di penuhi sampah.
Sudarsono, warga Desa Selodoko merasa senang jembatan di jalan itu dipasang pagar tinggi. Dengan demikian, orang yang hendak melempar bungkusan sampah ke sungai bakal mengalami kesulitan.
“Tahun lalu sungai ini pernah meluap, Salah satu penyebab banjir itu karena sungai dipenuhi sampah. Ketika pagar pelindung sungai tersebut dipasang, aktivitas membuang sampah di sungai berkurang,” kata Sudarsono.
Kadus Selodoko Edi mengatakan selain untuk menghilangkan kesan kotor pada sungai, pagar itu melindungi keselamatan pejalan kaki saat melintasi jembatan tersebut. “Sepakat sekali bila di jembatan ini diberi tambahan pagar seperti ini,” imbuhnya. (ist)