FOKUS JATENG-BOYOLALI-Polisi berhasil mengamankan pelaku pembunuhan Jumiyem (64) di Cepogo Boyolali. Pelaku merupakan keponakan korban Nuryanto (42) dan istri sirinya, Mudmainah, ditangkap di wilayah Bandungan, Kabupaten Semarang pada Minggu 9 April 2023.
“Motifnya dendam dan ekonomi, pelaku ini masih keponakan korban berperan sebagai eksekutor utama yang melakukan pembunuhan terhadap korban. Pelaku juga mencuri barang milik korban,” terang Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, pada Senin 10 April 2023.
Menurut Kasatreskrim Polres Boyolali AKP Dona Briadi, pembunuhan itu berawal dari sakit hati pelaku kepada korban dikarenakan orang tua tersangka sering ribut atau cekcok dengan korban terkait warisan. selain itu tersangka juga ingin menguasai harta benda milik korban.
Usai membunuh,pelaku melarikan diri ke arah Semarang. selain itu, perhiasan berupa 1 buah kalung emas dengan berat 14 gram seharga Rp3.500.000,- dan 1 buah gelang emas dengan berat 50 gram seharga Rp 18.000.000,- serta uang tunai sejumlah Rp135.000,- milik korban berhasil dibawa kabur pelaku.
“ Kemudian pelaku berhasil ditangkap oleh anggota satreskrim Polres Boyolali di umbul Sidomukti, kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang.”
Adapun hasil pengembangan kasus tersebut, lanjut Dona, diketahui adanya pihak lain yang membantu tersangka untuk menjual barang hasil kejahatan yakni istri siri tersangka yang bernama Mudmainah
atas perbuatannya, pelaku disangkakan pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP dan/atau pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.dan istri siri tersangka disangkakan pasal 480 KUHP.
Sebagaimana dikabarkan, Jumiyem (64) ditemukan meninggal bersimbah darah di dapur rumahnya pada Kamis 6 April 2023 pagi. Kasus meninggalnya janda tersebut cukup menggemparkan warga sekitar. Ratusan warga langsung mendatangi rumah korban di Dukuh Sidosari RT 16/8 Desa Gubuk, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Korban diduga dibunuh dan ditemukan dalam kondisi tengkurap. Korban diduga dipukul dengan benda tumpul bagian kepala. Korban mengenakan daster batik dengan posisi tengkurap. Sedangkan darah menggenang di bawah tubuh korban.
Korban merupakan janda yang hidup sendirian. Setiap hari, korban berjualan bubur dan kebutuhan dapur. Dia memiliki anak semata wayang yang bekerja dan tinggal di Ibu Kota. Korban ditemukan tak bernyawa oleh kakak ipar korban, Suyati pada Kamis. Saat itu, Suyati akan membeli gula pasir sekitar pukul 06.30. Namun, dia mendapati korban dalam kondisi tengkurap dan bersimbah darah di dapur rumahnya. Korban mengenakan daster batik. Sedangkan darah sudah menggenang dibawah tubuh korban hingga dekat pintu belakang. Korban diduga dihabisi sebelum sempat memasak. (**)