Antar 45 Bacaleg ke Kantor KPU Ba
FOKUSJATENG.COM,KARANGANYAR – Perolehan 10 kursi di DPRD Karanganyar menjadi target bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) pada Pemilu 2024 mendatang. Untuk itu, dari 5 Daerah Pemilihan (Dapil) yang ada, PKB berupaya menaikkan 2 kursi di setiap Dapil.
Hal itu diungkapkan Ketua DPC PKB Karanganyar, Sulaiman Rosyid, usai mengajukan berkas pendaftaran bakal calon legislatif (Bacaleg) di Kantor KPU setempat, pada Sabtu (13/5/2023) sore.
“Dari komposisi 45 bacaleg yang kami usung, 30 persen lebih adalah bacaleg perempuan. Selain bacaleg petahana, kami juga mengusung bacaleg dengan beragam latar belakang baik itu tokoh agama, pengusaha, seniman dan budayawan, kades aktif, mantan kades hingga kaum milenial,” jelas Rosyid kepada wartawan.
Dia mengatakan, meskipun PKB merupakan partai politik bagian dari Nahdlatul Ulama (NU) yang bernafaskan Islam. Namun, pihaknya tidak hanya akan mendulang suara dari kalangan warga Nahdliyyin, melainkan juga masyarakat dari berbagai latar belakang yang berbeda, termasuk pula etnis maupun agama.
“PKB merupakan partai politik nasionalis relijius yang menghargai pluralisme atau keberagaman, sebagaimana juga telah diperjuangkan Gus Dur. Maka, PKB juga mengakomodir suara dari berbagai kalangan masyarakat meskipun berbeda etnis maupun agama. Dan kami juga memiliki bacaleg beretnis Thionghoa maupun non muslim, bahkan ada pula di antara mereka yang penghayat kepercayaan,” terangnya.
Target perolehan 5 kursi, kata Rosyid, sangatlah realistis bagi PKB. Mengingat pada Pemilu tahun 2019, PKB juga berhasil meraih target kursi sebanyak itu. Bahkan, dari keberhasilan perolehan kursi hasil Pemilu tahun lalu tersebut, PKB telah mendudukkan satu kadernya, yakni Tony Hatmoko yang saat ini masih menjabat Wakil Ketua DPRD Karanganyar.
Adapun alasan mengapa PKB membawa group hadroh pada saat mengantarkan rombongan bacaleg mendaftar ke Kantor KPU Karanganyar, menurut Rosyid, hal itu karena kader PKB tidak bisa terlepas dari ciri khas NU, dimana kesenian hadroh kerap dipakai sebagai pengiring sholawat.
“Sholawat dan kesenian hadroh sudah menjadi tradisi bagi kami sebagai bagian dari warga NU. Sehingga dalam berbagai kesempatan, termasuk saat ini, kesenian hadroh kami bawa,” pungkasnya. ( kc/bre)