FOKUS JATENG-BOYOLALI- Ada hal menarik seiring keberangkatan haji tahun ini. Ratusan pengantar Jemaah Calon Haji (JCH) membludak di kawasan Asrama Haji Donohudan (AHD) Kecamatan Ngemplak yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Para pengantar yang sebagian besar adalah saudara dan keluarga dari calon jamaah calon haji yang memanfaatkan waktu untuk bertemu sebelum keberangkatan ke Tanah Suci Mekah. Panas matahari awal musim kemarau pun seakan tak dirasakan. Mereka ini memang tak bisa masuk ke dalam komplek AHD yang sudah steril.
Para pengantar ini harus puas bergerombol di depan Gedung AHD. Mereka cukup puas bisa bersalaman dari balik pagar dengan keluarganya yang akan ibadah haji ke tanah suci.
Salah satu pengantar jemaah haji, Siti asal Demak mengaku sengaja datang untuk menemui kerabatnya yang akan pergi haji. Sesampai di AHD, dia langsung menghubungi kerabatnya tersebut melalui ponselnya.
“Senang sekali bisa ketemu saudara yang akan berhaji,” kata Siti, Kamis 25 Mei 2023.
Dia mengaku berangkat dari rumahnya pukul 04.30 dengan membawa naik mobil. Ternyata perjalanan lancar sehingga selamat sampai di AHD. “Tak masalah harus bertemu dengan dipisahkan pagar. Yang penting bisa bertemu langsung.”
Senada warga Demak yang lain, Kusnadi (46) juga mengaku senang bisa turut mengantar saudaranya sampai di AHD. Dia bersama istri dan anaknya naik mobil sendiri menyertai perjalanan rombongan JCH. Ia dan keluarganya bahkan rela menginap di dalam mobil untuk bisa melihat keberangkatan kerabatnya berangkat.
“Tetapi ya gimana lagi. Katanya tak puas kalau tidak mengantarkan hingga AHD. Katanya, setelah dari AHD mau belanja batik di Pasar Klewer, Solo,”ujarnya.
Kasi Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi menjelaskan, kawasan AHD memang sengaja disterilkan. Hanya JCH, petugas dan orang- orang tertentu yang diperbolehkan masuk AHD selama proses kedatangan dan pemberangkatan haji.
“Memang harus steril, yang tidak memiliki tanda pengenal dari PPIH, ya tidak bisa masuk AHD.” (**)