Laris Manis, Penjualan Perlengkapan Haji dan Umroh

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Para pedagang perlengkapan haji dan umroh panen raya. Seiring musim haji tahun ini, mereka tampak bergairah, penjualanan perlengkapan haji meningkat hingga 75 persen dari hari biasanya.

“Penjualan mulai meningkat, bahkan bila dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar penjual atribut haji dan umrah asal Donohudan, Ngemplak, Eka Fitriyani.

Sekali berjualan, penjual atribut ibadah Haji dan umrah bisa meraup Rp 1 juta – Rp 5 juta. Padahal dalam sehari, para penjual bisa menjual dibeberapa lokasi. Mereka juga memproduksi sendiri atribut ibadah tersebut.

Dikatakannya, peningkatan penjualan sebenarnya telah terlihat dalam beberapa pekan ini dimana banyak calon haji yang mulai mempersiapkan diri. Perlengkapan haji yang saat ini paling banyak dicari khusus untuk pria yakni baju ihram, kaos oblong berkantong, sandal, serta celana putih keper. Sedangkan bagi wanita, baju ihram dan tali pinggang, sepatu, celana, jilbab, sarung tangan, dan kantongan batu.

“Barang-barang seperti ini yang paling banyak dicari. Kalau pas sepi sekali jualan bisa dapat Rp 1 juta, itu laba kotor. Kalau pas ramai ya, Rp 5 juta bisa lebih. Permintaan barang mendekati haji mulai tinggi, sudah naik 75 persen,” paparnya. Sabtu 27 Mei 2023.

Saat mendekati musim haji, ia mengaku berkeliling di sejumlah lokasi, hingga sampai Purwodadi, Rembang, dan wilayah lain di Jateng. Perlengkapan ibadah di Tanah Suci ini laris manis saat pelaksanaan manasik haji.

“Jika dihari biasa buka di rumah saja, dekat Asrama Haji Donohudan (AHD) Ngemplak, itu pun kalau tidak keliling, ” imbuhnya.

Salah satu JCH asal Boyolali, Hartati mengaku membeli dalaman baju yang ada resleting untuk menyimpan barang-barang berharga. Selain itu, dia juga membeli topi dan jilbab untuk beribadah ke Tanah Suci.

“Saya juga mau pesan oleh-oleh haji. Nanti disusulkan ke rumah juga.” (**)