S2 Pendidikan Sains Adakan Workshop Rekognisi Pembelajaran Lampau

Kegiatan Workshop Penyiapan dan Pelaksanaan Rekognisi RPL dan Assesor RPL yang diikuti para Kepala Program Studi S2 dan S3 serta dosen di lingkungan UNS pada Senin, 12 Juni 2023 (doc.uns/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SOLO – Program Studi S2 Pendidikan Sains Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar “Workshop Penyiapan dan Pelaksanaan Rekognisi RPL dan Assesor RPL” yang diikuti para Kepala Program Studi S2 dan S3 serta dosen di lingkungan UNS pada Senin, 12 Juni 2023.
Acara diawali dengan kata pengantar dari Puguh Karyanto, S.Si., M.Si., Ph.D selaku Kepala Program Studi S2 Pendidikan Sains FKIP UNS dan dilanjutkan pembukaan dari Dr. Mardiyana, M.Si selaku Dekan FKIP UNS Surakarta. Workshop S2 Pendidikan Sains FKIP UNS ini mengundang narasumber Prof. Dr. Insih Wilujeng, M.Pd yang menjabat Kepala Prodi S-3 Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogjakarta dan moderator Dr. Bramastia, M.Pd yang merupakan dosen S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta.
Kepala Program Studi S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta, Puguh Karyanto, S.Si. M.Si., Ph.D menyampaikan bahwa hal yang melatarbelakangi kegiatan Workshop Penyiapan dan Pelaksanaan Rekognisi RPL dan Assesor RPL, salah satunya karena kurangnya keinginan masuk ke S2 kini dianggap tidak lagi ‘seksi’, karena sistem reward dan sistem insentif yang kurang menyemangati mahasiswa masuk S2 atau S3.
“Keberadaan guru penggerak dianggap lebih seksi daripada sekolah S2 atau jenjang yang lebih tinggi lagi. Oleh karena itu, saat ini ada tawaran dengan adanya rekognisi atas pengalaman-pengalaman masa lalu sebagai daya tarik untuk masuk S2 maupun S3,” terang Puguh Karyanto dalam sambutannya.
Senada Dekan FKIP UNS Surakarta, Dr. Mardiyana, M.Si yang menyampaikan apresiasi bagus terhadap kegiatan Workshop RPL saat ini mengingat mahasiswa Program studi S2 dan S3 minim mahasiswa. Saat ini, mahasiswa lebih tertarik ikut PPG daripada sekolah S2 dan S3. Para guru ternyata lebih tertarik menjadi Guru Penggerak daripada sekolah S2 atau S3. Untuk itu, perlu adanya ruang kerjasama dan saat ini UNS sudah kerjasama dengan salah satu kementerian dalam mengelola RPL. Namun demikian, pelaksanaan RPL harus tetap mengedepankan kualitas lembaga pendidikan sehingga input mahasiswa tetap terstandar kualitasnya. Sebaliknya, ada juga kesempatan pula jalur langsung menjadi S2 bagi mahasiswa yang berpotensi baik. Sehingga perlu adanya inisiasi program-program baru supaya input mahasiswa S2 dan S3 tetap terjaga. Mengingat tuntutan LAMDIK apabila ada kenaikan mahasiswa maka akan mendapatkan nilai optimal, tetapi prakteknya justru sebaliknya.
“Kami berharap adanya praktik-praktik baik yang ada di Universitas Negeri Yogjakarta (UNY) bisa diimplementasikan di UNS,” ujar Dekan FKIP UNS Surakarta.
Dalam acara “Workshop Penyiapan dan Pelaksanaan Rekognisi RPL dan Assesor RPL” yang diisi narasumber Prof. Dr. Insih Wilujeng, M.Pd selaku Kepala Program Studi S-3 Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogjakarta menyampaikan materi “Penyiapan dan Pelaksanaan RPL”. Dalam hal ini, Prof. Dr. Insih Wilujeng, M.Pd memaparkan secara detail mulai dari Dasar Hukum, Prinsip Penyelenggaraan RPL, Pengertian RPL dan Jenis RPL, Persyaratan Penyelenggaraan RPL Tipe A, Assesment RPL, Penjaminan Mutu RPL, SIERRA dan Panduan Umum pendaftaran RPL. Sehingga dalam melaksanakan RPL, pemimpin perguruan tinggi dapat membentuk unit pelaksana RPL atau menambahkan fungsi RPL pada unit yang sudah ada pada panitia perguruan tinggi sebagai pengelola RPL,” terang Prof. Dr. Insih Wilujeng, M.Pd. Terakhir acara dilanjutkan dengan tanya jawab antara peserta dengan narasumber. (ist)