FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pedagang pasar tradisional di Boyolali, mengeluhkan banyak kehilangan pelanggan, dikarenakan harga daging ayam menjadi mahal jelang Idul Adha.
Pedagang daging ayam Pasar Boyolali, Khoiriyah (45) mengatakan, daging ayam mulai naik sejak sebulan yang lalu. Saat ini harga daging ayam mencapai Rp 38 ribu per kg.
“Sekarang sudah mencapai Rp38-40 ribu per kilogram. Biasanya Rp32 ribu per kilogram,” katanya saat ditemui di tempat jualannya,
Naiknya harga daging ayam sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu. Sampai saat ini dia belum tahu penyebab naiknya harga daging ayam. Daging ayam tersebut sudah naik sejak dari peternak.
“Saya tidak tahu penyebab pastinya, yang saya tau dari peternak sudah naik,” imbuhnya.
Akibat harga daging ayam naik, hal itu berdampak pada jumlah penjualan daging ayam yang berkurang secara drastis.
“Pelanggan pada lari. Ini sudah 50 persen pelanggan berkurang,” ungkapnya.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagperin) Boyolali, Darmadi, membenarkan harga daging ayam tinggi sejak beberapa pekan terakhir. Pihaknya telah melakukan pengecekan harga di sejumlah pasar tradisional di Boyolali.
“Hari ini, harga daging ayam rata-rata Rp 37- Rp 38 Ribu per kilogram. Masih relatif tinggi, karena harga normal saat situasi normal itu Rp 32 ribu per kilogram. Kenaikan harga ayam itu, pertama karena banyak orang punya hajatan. Yang kedua itu PT JAVA yang ada di Riau itu ekspor ayam 41 ton. Sehingga mungkin itu termasuk Boyolali kena imbasnya, ekspornya di Riau sana.”
Dijelaskan, Kementerian Perdagangan (Disdag) memang mengadakan ekspor ayam perdana pada Mei lalu ke Singapura. Namun, pasokan ayam untuk diekspor tersebut terjadi di Riau. Sedangkan pasokan di wilayah Boyolali mengandalkan peternak lokal. Selain itu, belum ada informasi pasokan ayam ekspor diambil dari Solo Raya.
“Selain itu, masyarakat banyak yang menggelar hajatan maupun pamitan haji. Ditambah lagi, ada embarkasi haji yang menjadi transit calon jamaah haji (CJH) dari Jawa Tengah dan Jogjakarta. Sehingga kebutuhan ayam dan telur meningkat. Imbasnya, harga daging ayam dan telur ikut naik. Tapi ketersediaan aman, cukup sekali. Tidak ada kekurangan pasokan,” pungkasnya. (**)